Puluhan Ribu Guru Protes Menuntut Keadilan atas Tewasnya Rekan Mereka Karena Orang Tua Siswa

- 5 September 2023, 07:35 WIB
Ilustrasi unjuk rasa
Ilustrasi unjuk rasa /Pixabay/Andrea/

GOWAPOS - Sekitar 50.000 guru di Korea Selatan berunjuk rasa di Seoul pada hari Senin, 5 September 2023. Mereka menuntut perlindungan yang lebih baik atas hak-hak mereka atas maraknya pelecehan oleh orang tua siswa kepada guru yang mengakibatkan rekan mereka mengakhiri hidupnya.

Demonstrasi ini dipicu oleh tewasnya seorang guru muda yang bunuh diri pada bulan juli lalu. Keluhan akan penganiayaan oleh orang tua siswa meningkat tajam seperti tuduhan pelecehan anak karena mendisiplinkan murid.

Seorang guru mengatakan bahwa upaya hukum tidak memadai dan pejabat pemerintah pasif ketika berhadapan degan persoalan yang dihadapi guru.

"Di atas kelas, ada beban kerja berat yang tidak perlu dan keluhan berlebihan dari siswa dan orang tua," tambahnya. "Mereka telah menjadi masalah yang komprehensif, yang saya alami selama 15 tahun saya mengajar."

Selama enam tahun hingga Juni, sekitar 100 guru sekolah negeri telah melakukan bunuh diri di Korea Selatan. Lima puluh tujuh mengajar di sekolah dasar, data pemerintah menunjukkan.

Presiden Yoon Suk Yeol memerintahkan para pejabat untuk mendengarkan tuntutan para guru dan bekerja untuk melindungi hak-hak mereka.

Sejumlah guru memutuskan untuk cuti sebagai bentuk protesnya pada hari Senin, sementara pejabat pemerintah dan dewan sekolah berusaha mencegahnya dengan menjanjikan upaya hukum untuk meningkatkan perlindungan.

Tidak hanya di Seoul, demonstrasi juga berlangsung di tempat lain yang diperkirakan 60.000 hingga 70.000 guru ikut dalam aksi tersebut.

Pihak berwenang mengingatkan bahwa tindakan kolektif guru dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar adalah tindakan ilegal dan bisa dikenakan langkah-langkah disipliner.

Pemimpin aksi protes itu mengatakan bahwa Serikat guru Korea Selatan tidak terlibat dalam demonstrasi hari Senin.

Korea Selatan memiliki tingkat bunuh diri tertinggi di antara negara-negara maju, data dari Organisasi Kesehatan Dunia dan OECD menunjukkan, dengan lebih dari 20 orang per 100.000 penduduknya mengakhiri hidup mereka.

Kementerian pendidikan telah berjanji untuk mencegah insiden guru dihukum karena kegiatan pendidikan yang sah, dan untuk meningkatkan komunikasi antara guru dan orang tua.

Kementerian membentuk satuan tugas pada hari Sabtu untuk memperkuat upaya hukum demi menjamin hak-hak guru, seperti tidak menerima panggilan telepon dari orang tua di telepon pribadi mereka, tetapi tidak memberikan jangka waktu tertentu.***

Editor: Burhan SM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah