BMKG Makassar Sebut El Nino: Juli, Agustus dan September Tidak Ada Curah Hujan di Sulsel

- 20 Juni 2023, 10:34 WIB
Ilustrasi kekeringan akibat El Nino
Ilustrasi kekeringan akibat El Nino /Pixabay/mr.whitepatch/

GOWAPOS - Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Makassar, Hanafi Hamzah, mengingatkan masyarakat dan pemerintah akan meningkatnya risiko kebakaran hutan selama musim kemarau tahun 2023 ini sebagai dampak dari fenomena El Nino.

Hanafi Hamzah menyatakan kekhawatirannya, "Kami prihatin dengan potensi kebakaran hutan yang terjadi setiap tahun selama musim kemarau. Namun, pada tahun 2023, diperkirakan akan terjadi kekeringan yang lebih ekstrem dan hal ini harus menjadi perhatian kita semua."

Menurut BMKG, fenomena El Nino akan menyebabkan musim kemarau yang lebih parah di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Provinsi Sulawesi Selatan yang berbatasan dengan Selat Makassar.

BMKG Makassar bahkan memprediksi bahwa pada tiga bulan terkait, yakni Juli, Agustus, dan September 2023, hampir tidak akan ada curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan, termasuk di wilayah pegunungan, meskipun area ini tidak terlalu terdampak kekeringan.

Fenomena kekeringan ini disebabkan oleh peningkatan suhu permukaan laut (SST) di Samudera Pasifik di atas kondisi normal.

Peningkatan suhu tersebut menyebabkan pertumbuhan awan yang lebih tinggi di wilayah Samudera Pasifik tengah dan mengurangi jumlah hujan di Indonesia.

Dalam menghadapi situasi tersebut, Hanafi menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana kekeringan pada tahun 2023 dan dampak yang mungkin terjadi, terutama dalam sektor pertanian dan ketahanan pangan di Sulawesi Selatan.***

Editor: Burhan SM

Sumber: BMKG Makassar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x