Suhu udara Terasa Panas Pada Awal Mei, Ini Penjelasan BMKG

- 17 Mei 2022, 16:53 WIB
ilustrasi
ilustrasi /Pixabay.com//

GOWAPOS - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan alasan naiknya suhu udara pada awal bulan Mei.

Sudah hampir memasuki pertengahan Mei 2022, sejumlah daerah di Indonesia merasakan adanya suhu udara yang begitu panas.

BMKG sebelumnya memang sempat memberikan peringatan akan hal tersebut. Saat ini penjelasan mengenai naiknya suhu udara pada awal bulan Mei dijelaskan secara detail.

Hasil analisis iklim dasarian pada tanggal 1 hingga 10 Mei 2022 menunjukkan suhu hangat di muka laut Wilayah Samudera Hindia barat Sumatera dan Laut Jawa.

Baca Juga: Sinopsis AKU BUKAN WANITA PILIHAN Tayang 17 Mei 2022: Andi Temui Radit Ungkap Hubungan Tiara dan Rangga

Dengan begitu berdampak pada naiknya suplai udara lembab yang lebih intensif.

Selain itu, hasil analisi memperlihatkan kemunculan pusaran kembar (double vortex) di Utara dan Selatan belahan bumi bagian barat Sumatera, sebagai aktifnya gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJC) di lokasi tersebut.

Kemunculan vortex juga terjadi di atas pulau Kalimantan, tapi dalam level yang rendah.

Keadaan itu membuat angin di atas sebagian daerah Jawa dan Sumatera cenderung stabil.

Baca Juga: Sinopsis SUAMI PENGGANTI Tayang 17 Mei 2022: Muncul Wanita Cari Pak Kusuma dan Anaknya, Choky Berulah Lagi

Maka udara lembab dan panas justru tertahan hingga tidak bergerak kemana-mana. Massa udara panas tertahan di sebagian wilayah Jawa dan Sumatera, sehingga menyebabkan udara panas di awal Mei.

"Kondisi udara yang panas dan tidak nyaman karena suhu udara yang tinggi," kata Urip Haryoko, plt. Deputi Klimatologi BMKG, dikutip dari laman Antara

Dari rilis BMKG pada 8 Mei kemarin, tercatat beberapa wilayah mengalami suhu panas dan membuat kepanikan masyarakat sebab dikatakan dengan gelombang panas di India.

Baca Juga: Sinopsis LOVE STORY THE SERIES Tayang 17 Mei 2022:Emily Bertaruh Nyawa Lahirkan Anak Pertama, Dinda di Penjara

BMKG juga sudah menyampaikan jika udara panas di Indonesia tidak sama dengan gelombang panas di India.

Karena tidak berada di level kejadian ekstrim meteorologis oleh Badan Meteorologi Dunia (WMO).

Dari analisis klimatologi, sebagian besar lokasi pengamatan suhu udara di Indonesia telah menggambarkan adanya dua puncak suhu maksimum, yakni pada April atau Mei dan September.

Baca Juga: Sinopsis BUKU HARIAN SEORANG ISTRI Tayang 17 Mei 2022: Bu Sarah dan Fajar Kaget Lihat Lia Terbujur Kaku

Hal itu lebih diakibatkan dari posisi gerak semu matahari dan dominasi cuaca cerah atau puncak musim kemarau.***

 

Editor: Subair Pare

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah