4 Cara dalam Bekerja yang Menghindari Sikap Terburu-Buru, Ini Dilakukan Orang Cerdas

22 Mei 2022, 23:11 WIB
Ilustrasi /FotoRieth dari Pixabay/

GOWAPOS - Apa akibatnya dari terburu-buru? Orang yang melakukan sesuatu dengan terbu-buru sering memberikan hasil kurang baik pada akhir.

Orang yang terburu-buru tidak bisa menggunakan pemikirannya dengan baik, tidak bisa berpikir jernih dengan keputusan yang diambil.

Orang cerdas tidak akan mengambil sikap dengan terburu-buru. Orang cerdas ketika menginginkan sesuatu akan selalu memperhitungkan dengan matang. Semua yang mau dilakukan melalui fase pemikiran yang lengkap.

Baca Juga: Primbon Ramalan Jawa, WETON JUMAT KLIWON Orangnya Romantis dan Punya Pesona

Inilah empat hal yang akan dilakukan orang cerdas:

1. Menjadi seseorang yang diinginkan
Orang cerdas akan berpikir terlebih dahulu apa yang dia inginkan, apakah ingin menjadi lebih sabar, lebih bijaksana, lebih kuat secara mental atau lebih kaya mungkin?

Semua apa yang dia harapkan dari dirinya sangat baik bila sudah tahu apa kelemahan yang ada pada diri kita.

2. Mereka tidak akan terburu-buru untuk mengambil keputusan besar
Orang-orang cerdas akan selalu menghindari mengambil keputusan besar dengan tergesa-gesa misalnya saja, dengan siapa dia akan menikah, memilih perusahaan tempat dia bekerja.

Sebab, keputusan yang diambil terburu-buru akan sangat rentan dengan penyesalan.

Terbukti, saat ini banyak orang yang mengambil jurusan kuliah di semester awal begitu bersemangat, setelah pada saat memasuki semester akhir dia baru sadar kalo dia salah jurusan.

Pasalnya, orang seperti itu tidak mempertimbangkan dengan baik, tidak meminta pendapat dari berbagai pihak yang mungkin bisa memberikan pandangan atau solusi terbaik.

Baca Juga: Manfaat Daun dan Buah Bidara untuk Kesehatan: Gampang Tumbuh di Halaman Rumah

Orang-orang cerdas selalu mempertimbangkan dengan benar baik dan buruknya sebuah keputusan, sehingga keputusan tersebut tidak membawa kepada penyesalan. Orang cerdas tidak akan tertipu dengan apa yang mereka lihat secara sekilas.

3. Menilai seseorang tidak hanya dari luarnya
Orang cerdas tidak menilai seseorang tampak luarnya saja. Dia butuh interaksi dan pengamatan yang lebih mendalam.

Bisa jadi dia terlihat baik hanya karena ada maunya, kelihatan karakter aslinya setelah berhubungan dengan orang lain yang tidak memiliki manfaat langsung kepada dirinya. Dia akan memperlakukan orang tersebut secara tidak hormat.

Tentunya orang cerdas tidak akan berteman dengan orang seperti itu. Tapi, ada orang yang kelihatan acuh tak acuh penampilannya tampak jauh dari kata rapi bahasanya.

Suka ceplas-ceplos dan berbagai hal negatif lainnya sehingga membuat kita memiliki alasan untuk tidak suka pada dirinya, tapi ternyata setelah didekati orangnya menyenangkan, orangnya tidak palsu dan tidak penuh drama.

Baca Juga: 10 Prinsip yang Bisa Mengubah Hidup Lebih Sukses dan Bahagia, Pratekkan dalam Kehidupan

4. Tidak akan buru-buru berdamai dengan dirinya sendiri
Orang cerdas tidak dengan mudahnya berdamai dengan dirinya sendiri, tidak mudah untuk selalu menerima dengan ikhlas semua kekurangan.

Karena,kebanyakan orang yang sering mengalami tekanan dalam hidupnya bukan karena apa yang dia kerjakan kurang maksimal tapi karena dia tidak bisa menerima apa adanya dengan dirinya.

Orang cerdas berdamai dengan diri sendiri butuh waktu dan tidak bisa buru-buru berdamai dengan dirinya secara utuh, harus percaya dengan dirinya.

Harus memahami pikiran dan kemampuannya, peduli dengan diri sendiri dan mengurangi sedikit demi sedikit sifat ambisiusnya.

Orang cerdas tidak menjadi manusia yang perfeksionis dan selalu bisa mengatasi rasa takut, selalu menerima bahwa kecewa adalah bagian daripada hidup.

Baca Juga: Sinopsis ASHOKA Episode 10 Tayang 23 Mei 2022: Polusi Air Beracun di Pataliputra, Yunani Bakal Serang Magadha

Oleh sebab itu, merka tidak akan melakukan hal-hal dengan terburu-buru. Mereka membutuhkan waktu yang sangat lama. Orang-orang cerdas sangat memahami hal tersebut.

Mereka akan mulai dengan mengidentifikasi apa yang harus mereka perbaiki dan apa yang harus mereka kerjakan.

Orang cerdas selalu berfikir seperti suatu arah perjalan yang penuh dengan rintangan, tidak mulus, memerlukan seskali jalan memutar karena konstruksi jalan atau jembatan yang rusak untuk kembali ke titik awal.

Pada saat memulai suatu perjalan semua akan dilalui asalkan kita menikmati perjalanannya, harus yakin pada suatu waktu akan sampai pada tujuan, tidak apa-apa memutar, tidak apa-apa tersesat tidak apa-apa bersakit-sakit dahulu.

Saat pada akhir perjalanan selama tidak menyerah pasti akan sampai pada tujuan. Memindahkan gunung bukan harus mengangkat gunungnya, namun harus memulai dengan memindahkan batu kerikil. ***

Editor: Subair Pare

Sumber: YouTube Chanel Abdi Suardin

Tags

Terkini

Terpopuler