Tafsir Surah Al Fatihah Ayat 7 Sesuai Penjelasan dari Kementerian Agama RI: Menghindari Jalan Orang Tersesat

8 Agustus 2023, 12:13 WIB
Ilustrasi orang berdoa /Instagram.com/@_.perfectsekali._/

GOWAPOS - Penjelasan singkat tentang tafsir surah al Fatihah ayat 7 menurut metode yang diterapkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI tentang jalan nikmat dan jalan sesat.

Al-Qur'an adalah kitab suci bagi umat Islam yang terdiri dari 114 surah, 30 juz, dan 6.238 ayat menurut riwayat Hasfh, 6.214 ayat menurut riwayat Warsy, atau 6.262 ayat menurut riwayat ad-Dur.

Setiap surah dalam kitab suci tersebut diturunkan di dua kota suci yakni Madinah dan Mekkah. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam memperolehnya sebagai kitab suci terakhir untuknya selaku penuntun Nabi dan Rasul.

Untuk memahami isi al-Qur'an dibutuhkan panduan tafsir baik dari kalangan ulama, atau dirancang oleh lembaga agama yang berwenang. Salah satu tafsir yang diulas kali ini adalah surah al-Fatihah ayat 7.

Baca Juga: Tafsir Surah Al Fatihah Ayat 6 Sesuai Penjelasan dari Kementerian Agama RI: Istiqomah di Jalan yang Lurus

Tafsir surah al-Fatihah ayat 7

Sebelum melihat penjelasan tafsir surah al Fatihah ayat 7 oleh Kemenag RI, berikut bunyi ayat dan terjemahannya.

Siraatal-ladziina an'amta 'alaihim, ghairil magduubi 'alaihim wa lad-daalliin

Terjemahan:

(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.

Baca Juga: Tafsir Surah Al Fatihah Ayat 5 Sesuai Penjelasan dari Kementerian Agama RI: Alasan Beribadah Kepada Allah

Jalan orang-orang yang telah Allah Subhanahu Wa Ta'aala beri nikmat dapat berupa keimanan, hidayah, ridha dari-Nya. Orang-orang yang telah diberi nikmat yakni para Nabi terpilih, siddiqin atau orang-orang jujur, syuhada atau bersaksi atas kebenaran dan kebajikan, dan orang-orang saleh.

Sedangkan orang-orang yang berada di jalan tersesat adalah mereka yang tidak benar kepercayaannya, atau tidak benar amal dan ibadahnya serta rusak perilakunya. Allah menjamin hidup mereka itu akan celaka, bahkan jika di suatu bangsa berada dalam posisi tersebut akan jatuh bangsa itu.

Sehingga Allah mengajarkan hamba-Nya melalui ayat 7 surah al-Fatihah untuk memohon kepada-Nya agar jauh dari kemurkaan-Nya, dan terhindar dari kesesatan.***

Editor: Andi Novriansyah Saputra

Sumber: Quran Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler