Network
GowaPos.Com - Persidangan kasus tersangka Gubernur Sulsel Nonaktif, Nurdin Abdullah akan segera dimulai. Kepastian ini diperkuat setelah sejumlah berkas barang bukti sudah diserahkan Tim Penyidik KPK ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK.
Dengan diserahkan berkas dugaan suap proyek di Sulsel tersebut, berarti persidangan Nurdin Abdullah, sekdis PUTR Sulsel, Edy Rahmat bakal digelar.
"Usai dilakukan pemeriksaan kelengkapan berkas tersangka NA dan ER sudah dinyatakan lengkap oleh JPU, maka hari ini dilakukan tahap II (penyerahan tersangka dan barang bukti) dari penyidik ke JPU," ungkap Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, Kamis, 24 Juni 2021 seperti dikutip dari PMJ News.
Baca Juga: Kurangi Dampak Banjir Tahunan, Sungai di Antang Makassar Dikeruk
Selanjutnya penahanan Nurdin dan Edy akan dilanjutkan oleh JPU, dan keduanya akan ditahan selama 20 hari mulai dari Kamis 24 Juni 2021 hingga 13 Juli 2021 mendatang.
Nurdin akan menjalani penahanan di Rutan KPK Cabang Pomdam Jaya Guntur, sedangkan Edy Rahmat ditahan di Rutan KPK Kavling C1.
"Selama 14 hari kerja, tim JPU akan menyusun surat dakwaan dan akan melimpahkan berkas perkara ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) untuk diperiksa, diadili serta diputuskan ke majelis hakim," jelas Ali Fikri.
Baca Juga: Anak-anak Binaan Lapas Maros Harap KemenkumHAM Bantu Peralatan Belajar
Seperti diketahui, Nurdin Abdullah dan Edy Rahmat ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan suap proyek di Sulawesi Selatan. Juga ada satu tersangka lain, yakni seorang kontaktor bernama bernama Agung Sucipto, yang diduga pemberi suap.
Ali Fikri menjelaskan kalau Nurdin dan Edy, diduga telah menerima suap dari sejumlah proyek infrastruktur di Sulsel, yang berasal dari Agung Sucipto, yang juga Direktur PT Agung Perdana Bulukumba.
