GowaPos.com - Vape atau e-rokok selain memberikan sejuta rasa ketika dihirup, nyatanya penggunaan Vape juga dapat meningkatkan resiko kematian, utamanya di masa pandemi covid-19.
Saat ini, Vape menjadi candu bagi kalangan anak remaja hingga orangtua, karena ketika menggunakan Vape seseorang akan mendapatkan berbagai varian rasa sehingga banyak di antaranya yang tidak bisa lepas dari vapes.
Vape di samping memberikan kenikmatan menurut Kimberly Holland kebiasaan menggunakan Vape dapat menyebabkan penyakit paru-paru hingga berujung kematian. Utamanya, dimasa Pandemi covid-19.
Baca Juga: Anjuran dr Zaidul Akbar Agar Cepat Hamil, Lakukan ini Untuk Tingkatkan Kesuburan
Kimberly sapaan akrabnya mengatakan, sesuai dengan informasi yang dihimpun pada Centers for Disease Control dan Pencegahan (CDC) terdapat 3.000 kasus penyakit baru paru-paru yang utamanya disebabkan penggunaan vaping.
Lebih lanjut kata Kimberly, dalam statistik yang telah dikumpulkan oleh 29 negara bagian, badan tersebut telah mencatat 68 kematian itu disebabkan karena vaping.
"Bahkan penggunaan vaping di masa pada pendemi covid-19 ini, berpotensi menyebabkan kondisi yang terjangkit covid-19 semakin parah, sekaligus meningkatkan resiko kematian akibat covid-19 ditambah dengan terus menerus menggunakan vaping," ucapnya 18 Mei 2021 Thehealthy.com
Baca Juga: 6 Manfaat Air Kelapa Campur Madu, Salah Satunya Untuk Kecantikan
Menurut Kimberly, Vape dapat membuat seseorang ketagihan atau menjadi candu, hingga akhirnya meningkatkan resiko kematian. Seperti, vaping dengan JUUL, itu bahayanya sama dengan merokok sebungkus rokok dalam sehari.