Cerita Pemilik Pangkalan LPG dan Warung Makan yang Gunakan Pendanaan UMK Kembangkan Usaha

6 November 2022, 22:50 WIB
Ibu Carolina Darsono berada di pangkalan gasnya yang menyediakan gas 3Kg, Bright Gas 5,5Kg dan 12Kg. /dok pribadi/

GOWAPOS - Segala sesuatu yang berharga dalam hidup dicapai melalui kerja keras, itulah prinsip hidup dari pasangan Gregorius Darsono dan Carolina Nonutu, pemilik Pangkalan LPG dan Warung Makan Pojok.

Setelah memasuki masa pensiun pasangan suami istri ini, memulai membuka usaha kecil-kecilan di rumahnya di Jalan Paniki Bawah Ling.7 Jalan Wiratama 2 Manado, Sulawesi Utara (Sulut).

Warung makannya diberi nama Warung Pojok karena memang terletak di pojok atau sudut jalan. Sehari-harinya menjual menu makanan rumahan yang cukup disukai pelanggannya, yang dibuka mulai pagi hingga larut malam.

Apalagi harga yang ditawarkan cukup terjangkau kantong, hanya Rp10 ribu sudah bisa makan sampai kenyang.

Untuk berhemat, suami istri dan seorang anak laki-lakinya bergantian menjaga warung siang dan malam. Sebab bila mengambil karyawan akan menambah beban keuangan lagi. Begitu pikir Carolina diawal-awal membuka usahanya.

Baca Juga: Liga Inggris 2022-2023: Gol Gabriel Magalhaes Bawa Arsenal ke Puncak Klasemen Usai Kalahkan Chelsea

Bermodalkan uang pensiunan suaminya dari Dinas Perhubungan Provinsi Sulut, dan sedikit uang tabungan menambah unit usaha lainnya yakni Kost-kosan, Barbershop dan Laundry.

"Ini usahanya saling berhubungan dan skala kecil, dan modal awalnya tidak terlalu besar,"ungkap mantan karyawan KADIN Manado ini.

Seiring dengan waktu, Carolina merasa perlu menambah modal usaha untuk memperbesar usahanya dan melakukan perbaikan fasilitas warung dan usaha lainnya.

Tapi waktu itu masih bingung, harus memperoleh modal usaha dari mana, yang bisa memberikan bunga rendah dan prosesnya cepat. Akhirnya niatnya diurungkan untuk sementara.

Baca Juga: Sinopsis Film 10 MINUTES GONE di TRANSTV: Kisah Perampok yang Hilang Ingatan Karena Pencurian Bank yang Salah

Mimpi Jadi Nyata
Ternyata mimpinya mulai menemui jalan terang, saat para pemilik pangkalan di bawah Agen LPG PT Sinar Bahari mengundang mereka di salah satu rumah makan.

"Kami para pemilik pangkalan diundang di salah satu rumah makan, dan dikabari kalau mereka bisa mendapatkan bantuan modal usaha dari Pertamina,"kenang wanita berusia 58 tahun ini.

Berbekal sejumlah syarat yang diperlukan, pangkalannya terpilih untuk mendapatkan Pendanaan Usaha Kecil Mikro (PUMK) dari Pertamina.

Setelah dilakukan survei dan perencanaan usaha yang akan dikembangkannya, Pangkalan LPG dan Warung Makan, Barbershop, Laudry dan Kost-kosan Pojok mendapatkan bantuan modal usaha sebesar Rp50 juta.

Pemilik Pangkalan LPG, Carolina Nonutu yang mendapatkan bantuan Pendanaan UMK dari Pertamina.
Baca Juga: Sinopsis Film IP MAN 3 di TRANSTV: Master Berhadapan dengan Gangster Bruta; dengan Pengembang Properti

Modal ini digunakan sebaik mungkin, diantaranya untuk membeli peralatan warung, barbershop, renovasi kost-kosan, laundry sehingga kelihatan lebih tertata dan nyaman. 

Semua usaha ini masih berada di satu lokasi karena lahannya cukup luas, sehingga memudahkan untuk mengawasinya. Apalagi letaknya cukup strategis di pojokan jalan yang ramai dilalui kendaraan dan orang berlalu-lalang.

Carolina juga mengaku tidak melupakan kewajibannya untuk membayar modal usaha dari Pertamina. Kini sudah  berada di akhir pelunasan sehingga berniat ingin menambah pinjaman lagi dengan jumlah yang lebih besar.

"Kami sangat terbantu dengan modal usaha dari Pertamina, sehingga usaha kami terus mengalami kemajuan. Dan rencananya mau menambah lagi tapi jumlahnya lebih besar,"harap ibu satu anak ini.

Baca Juga: Sinopsis CINTA SETELAH CINTA Tayang 6 November 2022: Arya Tolong Starla Yang Terjatuh Dari Gedung, Ayu Diusir

Beruntung Punya Pangkalan LPJ

Semenjak membuka pangkalan LPG yang diakuinya cukup laris manis, apalagi agennya selalu tepat waktu mendistribusikan produk Pertamina ini.

Diakui Carolina kalau persediaan gas 3Kg sering keteteran, sehingga diantarkan dua kali dalam seminggu sekitar 80-100 tabung, Bright Gas 5,5Kg didrop seminggu sekali dengan 10-15 tabung dan tabung gas 12Kg dengan jumlah terbatas.

Kini Bright Gas 5,5Kg sudah mulai diminati pelanggan yang dijual dengan harga Rp100-112  ribu per tabung, sedang gas 3Kg atau biasa disebut gas melon ditawarkan Rp18 ribu per tabung.

"Cukup bagus dan menguntung yah menjadi pangkalan LPG karena sudah menjadi kebutuhan dasar warga sehingga mudah menjualnya,"katanya dengan wajah sumringah.

Baca Juga: Sinopsis PREMAN PENSIUN 7 Tayang 6 November 2022: Gobang Dipecat Setelah Buat Preman Tumbang, Edi Bersama Agus

Pemilik Warung Makan Pojok sedang melayani pembeli yang selalu ramai dikunjungi setiap hari.
Cerita pemilik Pangkalan LPG dan Warung Makan ini sesuai dengan Program Pendanaan Usaha Kecil Mikro (PUMK), yang sebelumnya bernama Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Andy Zakia Safitri selaku Jr.Officer I CSR & SMEEP PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi mengatakan penyaluran difokuskan untuk program CSV (Creating Shared Value) sejak tahun 2020.

Maksudnya mitra yang dibantu yang memiliki usaha berkaitan dengan produk Pertamina seperti pangkalan LPG (CSV Program Pinky Movement), usaha bengkel (CSV Program Lubricants Go Preneur), usaha Pertashop, dan usaha Bright Corner.

"Jadi UMKM yang kami sasar adalah yang memiliki usaha yang berkaitan dengan produk-produk Pertamina contohnya rumah makan yang memakai gas elpiji, disarankan memakai Bright Gas yang masuk dalam program Pinky Movement,"terangnya.

Bukan berarti di luar usaha tersebut tidak diajak bermitra. Mereka juga tetap dibantu, caranya diajak masuk dalam program tersebut. ***

 

 

Editor: Subair Pare

Tags

Terkini

Terpopuler