GOWAPOS - Vidya meminta orang tuanya untuk pergi dari rumah Gaura dan menangis.
Gaura mencuci otak Meera bahwa Vidya menggunakan air mata sebagai senjatanya seperti Gopi dan menjadi favorit keluarga Modi karenanya, Vidya ingin selalu membuatnya merasa rendah.
Meera berteriak pada Vidya untuk menghentikan drama dan mengatakan dia datang ke sini untuk Shravan dan bukan dia.
GOPI
Ahem marah dan mengatakan tidak tahu Meera akan menjadi seperti Gaura dan Dharam begitu cepat.
Vidya meminta dia untuk pergi bersama keluarga karena tidak ingin ada pertengkaran di sini.
Kokila memberitahu Gaura bahwa Vidya adalah menantu yang bijak dan Meera juga akan segera menyadari kesalahannya.
Gaura mengatakan dia tidak akan melakukannya. Meera bertanya pada Kokila bagaimana dia bisa menghina mertua-nya.
Kokila memintanya untuk diam, kalau tidak dirinya akan lupa bahwa dia adalah cucu-nya.
Vidya memeluk semua anggota keluarga. Kokila mengatakan Dewi akan melindunginya dan dia seharusnya tidak kehilangan harapan.
Seluruh keluarga Modi lantas pergi. Shravan meminta maaf pada Vidya atas kejadian hari ini dan pergi menuju kamarnya.
Meera di kamarnya sambil melepas perhiasan berpikir Vidya melakukan banyak melodrama.
Dharam masuk dan mulai menatapnya. Meera bertanya mengapa dia menatapnya.
Dharam mengenang berdansa dengannya dan mengatakan dia pikir mereka harus berpartisipasi tahun depan dalam tarian pasangan.
Meera mengatakan tidak tertarik dengan tarian pasangan. Dharam bertanya lalu apa yang dia minati.
Baca Juga: Konsumsi Vitamin C dengan Dosis Berapapun Diklaim Aman Bagi Ginjal? Cek Faktanya
Meera berpikir lebih baik tetap tenang daripada membuatnya berteriak dan mengatakan dia pasti lelah dan harus tidur di sini sementara dirinya pergi dan menyalakan lampu kuil pooja.
Dharam menjadi senang. Gaura masuk dan memberitahu Dharam bahwa dia akan mengirim Kokila dan cucunya ke penjara dan membalas dendam.
Gopi kembali ke rumah dengan keluarga dan melihat Madhu menggambar rangoli.
Gopi bertanya apa yang dia lakukan. Madhu mengatakan bahwa dia sedang mendekorasi lantai untuk diwali.
Seluruh keluarga terkejut melihat bingkai foto Radha dan Rashi dengan karangan bunga.
Madhu mengatakan hari ini putrinya Radha mendapatkan rasa hormat setelah bertahun-tahun.
Baca Juga: Attack on Titan Episode 86: Titan Falco Mengamuk
Kokila marah pergi menginjak rangoli, mengenang saat Radha memaksanya untuk menggosok hidungnya di tanah, dan melempar foto Radha di lantai. Dia kemudian berjalan di atasnya.
Sinospis Gopi 26 Maret 2022
Madhu mengambil bingkai foto dan pecahan kaca menusuk jarinya. Gopi dan Sona khawatir.
Kokila bertanya pada Madhu beraninya dia menyimpan foto Radha di sini.
Dirinya tidak bisa melupakan Radha yang mencoba membunuh Rashi dan Gopi, dirinya tidak akan pernah melupakan raksha itu dalam hidup.
Madhu memulai drama emosional dan mengatakan Radha melakukan dosa besar, tetapi dia adalah putrinya dan dirinya sedih mengingatnya.
Kokila berkata dia bisa mengenangnya, tapi tidak memaksa keluarga Modi untuk mengenangnya.
Dia meminta Gopi untuk memberitahu ibunya untuk tidak menyimpan foto Radha di sini.
Baca Juga: Perkenalan dan Kisah dari Anime Buatan India yang Berjudul Karmachakra
Madhu bertanya pada Gopi apakah dia juga ingin mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menyimpan foto putrinya di sini. Gopi terdiam.
Madhu memulai desakan emosionalnya pada Gopi dan mengatakan jika dirinya tidak dapat menyimpan foto putrinya Radha di rumahnya, dia akan pergi ke kanan dan bertindak seperti berjalan menuju pintu.
Gopi berdiri diam. Kokila menghentikannya dan mengatakan dia bisa menyimpannya di kamarnya, tapi tidak memaksa mereka untuk mengingat Radha.
Madhu mengatakan akan menghukum dirinya sendiri karena menyakiti mereka semua dan menginjak pecahan kaca.
Gopi dengan gaya khasnya memanggil ibunya dan menghentikannya menginjak kaca dan membawanya ke kamarnya.
Madhu berpikir Gopi akan berada di pihaknya dan menghukum Kokila, tapi dia ada di pihak Kokila, Madhu bertekad akan menghancurkan persatuan mereka.
Kokila mendapat telepon dari Vidya di pagi hari. Gopi juga mendapat telepon dan bahkan Jigar.
Baca Juga: Persib Bandung Fokus Sapu Bersih 2 Laga Terakhir, Peluang Juara Liga Tergantung Bali United
Mereka semua bertemu di aula dan secara mengejutkan berpikir mengapa Vidya menelepon mereka pagi-pagi sekali.
Jigar mengatakan ketika dia menelepon kembali, teleponnya dimatikan.
Kokila mengatakan pada Ahem bahwa mereka bertiga akan pergi dan dia harus berada di sekitar rumah Gaura dan jika perlu masuk.
Gaura menyeringai setelah menelepon keluarga Modi dari ponsel Vidya dan berpikir dia adalah yang terbaik dan sekarang Modi akan melihat balas dendamnya.
Sinopsis Gopi Episode 374 ANTV
Kokila dengan Gopi dan Jigar tiba di rumah Gaura. Vidya senang melihat mereka.
Kokila bertanya mengapa dia memanggil mereka semua. Vidya mengatakan dia tidak melakukannya.
Gaura mengembalikan ponsel Vidya dan bertanya pada Kokila bagaimana gaya undangannya. Kokila mengatakan dia terlalu banyak drama.
Baca Juga: Sinopsis Film THE BAD GUYS, Geng Hewan Jahat yang Berusaha Jadi Baik
Gaura mengatakan akting mengalir dalam darahnya. Gaura kemudian memberitahu Meera untuk mengurus 2 besannya.
Meera memerintahkan Durga untuk membawakan air. Shravan tidak bereaksi bahkan setelah mendengar ini.
Gopi meminta Meera untuk berperilaku sopan dengan orang tua. Meera berteriak ini rumahnya dan itu keinginannya.
Gaura memberitahu Kokila bahwa menurut ritual keluarganya, mereka merawat hewan selama 9 hari navratri dan kemudian mengorbankannya.
Kali ini, Vidya mendapat kesempatan untuk menyembelih kambing. Vidya terkejut dan mengatakan dia tidak akan melakukannya.
Gaura mengatakan dia harus melakukannya seperti yang dia janjikan padanya.
Baca Juga: Laporan Haris Azhar Terkait Dugaan Gratifikasi Menko Marves Ditolak, Nelson: Alasannya Tidak Jelas
Kokila mengatakan Vidya tidak akan melakukannya. Argumen mereka dimulai.
Dharam meminta Kokila untuk tutup mulut, kalau tidak dia akan mendapat serangan jantung pada usia ini.
Shravan akhirnya mengganggu dan Gaura berteriak. Dharam memintanya untuk diam, kalau tidak dia akan mematahkan giginya. Argumen terus berlanjut. ***