Fedi dan Kirana sudah mempersiapkan rancangan indah mulai saat pernikahan keduanya dilaksanakan hingga hari-hari selanjutnya.
Tapi deretan rencana itu harus benar-benar dilupakan, setelah Kirana mengidap penyakit Alzheimer.
Setiap harinya, istri Fedi tersebut mulai melupakan kenangan dan rencana yang sebelumnya ia persiapkan.
Bahkan hal-hal penting dalam hidupnya sudah ditinggalkan. Drama penuh emosi semakin memuncak, ketika kondisi internal rumah tangga mereka sedang kehilangan rasa ketenangan.
Kondisi Kirana semakin memburuk. Fedi akhirnya mengambil langkah berani dalam rumah tangganya.
Demi kesehatan sang istri, ia rela mengerjakan semua kegiatan rumah dan berupaya untuk kesembuhan kekasihnya itu.***