Network
Vansh menyalahkan Ridhima karena mengkhianatinya sejak hari pertama. Dia menyalakan korek api dan melemparkannya ke lantai meskipun Ridhima terus memintanya untuk berhenti. Ridhima pun berteriak.
Ridhima bangun sambil berteriak. Itu hanya sebuah mimpi. Vansh sedang tidur di dekatnya dan bangun mendengar teriakannya.
Vansh bertanya padanya apakah dia mendapat mimpi buruk. Ridhima berpikir seharusnya tidak bermimpi buruk karena Vansh tahu yang sebenarnya dan telah memaafkannya.
Ridhima mengatakan bahwa dirinya bermimpi dia pergi darinya. Vansh memeluknya dan meyakinkannya bahwa mereka tidak dapat dipisahkan sekarang karena mereka sangat dekat.
Vansh mengatakan padanya bahwa ada kejutan menunggunya di rumah dan memintanya untuk bersiap-siap. Ridhima pun pergi. Vansh menelpon Angre menanyakan apakah semuanya sudah siap.
Kemudian, Ridhima dan Vansh berada di mobil. Ridhima mendapat telepon dari gadis yang sama yang mengulangi bahwa dia harus memberitahunya sesuatu yang penting dan telah berusaha menghubunginya sejak lama.
Namun, jaringannya buruk dan panggilan terputus. Ridhima bertanya-tanya siapa dia dan apa yang dia inginkan.
Vansh memintanya untuk memeriksa di mana ponselnya karena dia tidak dapat menemukannya. Dia memintanya untuk memberikan teleponnya karena memiliki panggilan penting untuk dilakukan ke Angre.
Ridhima memberikan ponselnya kepadanya dan Vansh memeriksa nomor dari mana Ridhima mendapat telepon.
