"Jadi kan kalau misalnya bola terkena karena melebar otomatis ya membesarkan tubuhnya dan harusnya handball,"jelas Tommy Desky.
Sedangkan natural bigger itu, ketika mencoba memainkan bola ada pergerakan atau sengajar menggunakan tangan selain menggunakan kepala ataupun kaki.
Sementara kalau mengamati case Bruno Dybal yang mencoba melompat artinya memainkan bola dengan kepala tapi terkena tangannya di kotak penalti.
"Ketika dia melompat otomatis dia butuh tangannya untuk melebarkan, ketika dia mencoba melompat otomatis tangannya pun kan semakin melebarkan. Nggak mungkin orang melompat tangan diam dan tidak bergerak atau merapat di tubuhnya,"lanjut pengamat sepakbola ini.
Dimana ketika bola yang disepak gelandang PSM, Muh. Arfan yang mengarah ke Donald Bissa yang coba disundul, yang coba dihalangi Bruno Dybal tetap terkena tangannya.
Tetapi ketika dibedah dari dua prinsip tadi, ataupun dua poin dalam law of the game semuanya menjadi terang, kenapa wasit memberikan penalti kepada PSM Makassar.
Tommy menambahkan kalau memahami aturan tentu tidak ada menuai perdebatan dan protes berlebihan dari handball tersebut. Karena wasit yang berlisensi FIFA memutuskan handball. ***