GOWAPOS - Square Enix dan Bandai Namco Entertainment mengumumkan sumbangan minggu ini untuk bantuan kemanusiaan ke Ukraina.
Square Enix akan mendonasikan US$500.000 kepada United Nations High Commissioner for Refugees atau UNHCR, sementara Bandai Namco Entertainment akan mendonasikan 100 juta yen atau sekitar US$845.000 untuk amal Save the Children.
Selain itu, perusahaan grup Square Enix telah menyelenggarakan penggalangan dana dan program hadiah yang cocok dengan karyawan mereka. Hasilnya akan disumbangkan ke Komite Internasional Palang Merah, UNICEF, dan Doctors Without Borders.
KOEI Tecmo mengumumkan minggu lalu bahwa mereka telah menyumbangkan US$500.000 kepada UNHCR untuk dukungan Ukraina.
Baca Juga: Kaligrafer Anime Demon Slayer Tsunanori Sakaguchi Meninggal Dunia
Perusahaan juga menerima donasi dan akan menggabungkannya dengan donasi dari karyawannya. Sony Group Corporation mengumumkan bahwa mereka menyumbangkan US$2 juta kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi dan LSM internasional, Save the Children sambil menangguhkan penjualan perangkat lunak dan perangkat keras PlayStation di Rusia.
Sega mengumumkan bahwa mereka berencana untuk memberikan sumbangan untuk tujuan kemanusiaan yang berfokus pada Ukraina, dan juga akan mencocokkan sumbangan oleh staf.
Pokémon Company International mendonasikan US$200,000 ke GlobalGiving untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Niantic mengumumkan telah mendonasikan US$200,000 untuk amal termasuk United Help Ukraine, Razom Inc., Charitable Fund Voices of Children, International Rescue Committee, Norwegian Refugee Council, Sunflower of Peace, International Medical Corps dan UNICEF.
Baca Juga: Jadwal Acara TV, 16 Maret 2022: The Lord of The Rings dan Code Name Tayang di Bioskop TRANSTV
Karyawan telah mengumpulkan lebih dari US$75.000 dengan sumbangan yang sesuai dari Niantic.
Anggota X Jepang YOSHIKI menyumbangkan 10 juta yen atau sekitar US$87.000 ke Dana Bantuan Darurat Krisis Kemanusiaan Ukraina.
Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari setelah berminggu-minggu penumpukan militer yang tegang di sepanjang perbatasan bersama mereka dan Belarus.
Rusia mengklaim mendukung kemerdekaan wilayah Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri.
Perang baru-baru ini berubah menjadi lebih buruk, karena Rusia telah mengintensifkan penembakan kota-kota, dan warga sipil Ukraina berjuang untuk melarikan diri dari negara itu atau bersiap untuk konflik di tengah meningkatnya kausalitas.
Negara-negara di seluruh dunia telah mengecam invasi dan menyatakan dukungan untuk Ukraina.
Sanksi ekonomi telah dijatuhkan pada Rusia dan Belarus sehubungan dengan invasi tersebut, sementara seniman dan studio kreatif telah menghentikan rilis beberapa karya di Rusia.***