EEA Ungkap Data Polusi Udara Sudah Bunuh 1.200 Anak di Eropa Setiap Tahun, Ini Solusi yang Ditawarkan

25 April 2023, 05:47 WIB
Ilustrasi polusi udara di Kota Jakarta. /Antara/

GOWAPOS - European Environment Agency (EEA) telah mengungkap data terbaru terkait dampak buruk polusi udara di Eropa.

Masalah polusi udara sepertinya belum juga selesai hampir di berbagai negara dunia. Untuk menyadarkan pentingnya program mengatasi perosalan itu, Badan Lingkungan Eropa (EEA) dalam rilis terbarunya tanggal 24 April 2023 menghadirkan data yang cukup mengagetkan dunia.

Setidaknya lebih dari 1.200 anak-anak dan remaja di Eropa meninggal dunia akibat polusi udara setiap tahunnya. Bahkan dampak buruh polusi sudah dirasakan sejak masih dalam kandungan sampai berusia dewasa.

"Anak-anak adalah golongan yang rentan terhadap polusi udara. Sebenarnya sudah terkena dampak sejak masih dalam kandungan hingga mencapai usia dewasa," kata perwakilan pihak EEA, dikutip dari laman Deutsche Welle.

Baca Juga: Sinopsis Film DESPICABLE ME 2 Tayang di Trans7 : Kerja Sama Mantan Kriminal dan Tim Pejabat Hadapi Penjahat

Dampak buruk polusi udara

Meski jumlah kematian pada usia dini per tahunnya masih terbilang rendah dibandingankan total populasi Eropa, tetap saja beberapa negara sudah kehilangan generasi masa depan mereka akibat masalah yang saat ini terjadi.

Menurut EEA, andai pun masih dapat bertahan hingga sekarang tetap saja mereka membawa beban penyakit kronis yang signifikan mulai dari usia anak-anak sampai dewasa. Paparan tingkat tinggi polusi udara juga berpotensi menyebabkan penyakit asma lebih parah.

Data yang mereka peroleh menunjukkan gangguan pernapasan dialami anak-anak dan remaja di Eropa mencapai angka 9 persen. Peningkatan polusi udara memberikan pengaruh buruk pula bagi fungsi paru-paru, infeksi saluran pernapasan hingga alergi.

Baca Juga: Jadwal Pesawat Rute Semarang - Jakarta Tanggal 25 April 2023, Terdapat 9 Waktu Penerbangan

Solusi jangka pendek

Ada sekitar 30 negara yang mengalami peningkatan signifikan angka kematian akibat polusi udara. Tapi data tersebut tidak mengikutsertakan tiga negara industri besar seperti Rusia, Ukraina dan Inggris, karena jumlah kematiannya jauh lebih tinggi.

EEA mengungkapkan bahwa masalah polusi udara yang di negara Eropa sudah melebihi standar World Health Organization (WHO), khususnya di wilayah Eropa Tengah-Timur serta Italia.

Imbauan juga diberikan kepada setiap pemangku kebijakan negara untuk mengurangi jumlah emisi dari transportasi, uap industri dan pemanasan ruangan. EEA hanya memberikan satu solusi jangka pendek agar angka kematian usia anak-anak tidak lagi meningkat yaitu memperbaiki kualitas udara di lingkungan rumah, sekolah, hingga menyediakan ruang terbuka hijau.***

Editor: Andi Novriansyah Saputra

Sumber: Deutsche Welle

Tags

Terkini

Terpopuler