Israel Nyatakan Sikap Akan Lawan dan Cegah Langkah Elon Musk Sediakan Layanan Internet Starlink ke Jalur Gaza

29 Oktober 2023, 14:47 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan CEO miliarder dan pemilik Tesla dan X Elon Musk (kanan) /Twitter/@AllahGreatQuran/

GOWAPOS - Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi seketika bereaksi dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap keputusan Elon Musk, yang akan memberikan layanan akses internet berupa Starlink kepada Organisasi bantuan yang diakui secara internasional di jalur Gaza.

Karhi sapaannya langsung mengeluarkan keterangan, bahwa dirinya akan mencegah miliarder Elon Musk menyediakan internet ke Gaza dengan sistem komunikasi berbasis satelitnya, Starlink.

Baca Juga: Elon Musk Nyatakan Sikap akan Sediakan Starlink untuk Organisasi Bantuan di Jalur Gaza

“Israel akan menggunakan segala cara untuk melawan keputusan Musk,” kata Karhi, Sabtu 29 Oktober 2023.

Karhi mengklaim kelompok perlawanan Palestina, Hamas, akan menggunakan Starlink untuk aktivitasnya.

“Kantor saya akan memutuskan hubungan apa pun dengan Starlink,” tambah Karhi.

Baca Juga: Elon Musk berani Selingkuh dengan Nicole Shanahan Istri Pendiri Google Sergey Brin yang Disebut Sahabatnya

Komentar tersebut muncul setelah CEO miliarder dan pemilik Tesla dan X menulis di platform media sosial yakni, Starlink akan memperluas layanan ke “Prganisasi bantuan yang diakui secara internasional” di Jalur Gaza, setelah Israel memutus jaringan komunikasi yang menyebabkan pemadaman listrik total di daerah kantung yang terkepung tersebut pada Jumat malam.

Layanan komunikasi dan internet di Jalur Gaza terputus total di tengah pemboman besar-besaran Israel terhadap jalur feeder, menara, dan jaringan, menurut Perusahaan Telekomunikasi Palestina.

Gaza telah mengalami serangan udara Israel tanpa henti sejak serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober.

Baca Juga: Tidak Sesuai Harapan Elon Musk, Arus Kas Twitter Tetap Negatif di Bulan Juni 2023

Kelompok Palestina telah memulai Operasi Banjir Al-Aqsa sebuah serangan mendadak multi-cabang yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut dan udara.

Israel menanggapinya dengan kampanye serangan udara tanpa henti, yang semakin intensif pada Jumat malam bersamaan dengan aktivitas darat di tengah pemadaman total jaringan telekomunikasi dan internet.

Setidaknya 7.703 warga Palestina, termasuk 3.595 anak-anak, telah tewas dalam serangan Israel, sementara jumlah korban tewas di Israel mencapai lebih dari 1.400 orang.

Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza juga bergulat dengan kekurangan makanan, air, dan obat-obatan akibat blokade Israel terhadap wilayah tersebut. Hanya sedikit truk bantuan yang menyeberang ke Gaza sejak pembukaan titik penyeberangan Rafah akhir pekan lalu.***

Editor: Nurjannah Usman

Sumber: Anadolu

Tags

Terkini

Terpopuler