Kitazumi Jurnalis Asing Pertama yang Ditahan Militer Myanmar Sejak Kudeta

- 12 Mei 2021, 10:00 WIB
Jurnalis Jepang Yuki Kitazumi
Jurnalis Jepang Yuki Kitazumi /Kyodo via REUTERS

GowaPos.com - Sejak kudeta berlangsung tiga bulan lalu menurut kelompok Aktivis Assosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, Pasukan Keamanan Militer Myanmar telah membunuh 766 orang dan menahan lebih dari 3.600 orang termasuk Suu Kyi.

Aung San Suu Kyi sendiri merupakan pemerintahan terpilih yang digulingkan oleh militer myanmar.

Kini penahanan oleh militer myanmar tersebut menimpa seorang jurnalis asing asal Jepang bernama Kitazumi pada 19 April 2021.

Baca Juga: Inilah 10 Daftar Ponsel Terpopuler Minggu ke-18 tahun 2021

Berdasarkan Berita PonorogoTerkini yang dikutip dari Reuters dalam artikel "Dituding Sebar Berita Palsu, Jurnalis Jepang Ditahan di Myanmar". Kitazumi oleh Militer Myanmar ditahan dengan tuduhan menyebarkan berita palsu, seperti yang diungkapkan seorang pejabat di kedutaan Jepang di Yangon pada selasa lalu.

Kitazumi merupakan jurnalis asing pertama yang telah didakwa sejak militer menggulingkan dan menahan pemerintahan terpilih pemenang Nobel, Aung San Suu Kyi.

Kitazumi yang ditahan langsung dibawa dan dimasukkan Penjara Insein di Yangon.

Ia didakwa berdasarkan pasal 505A KUHP yang mengkriminalisasi komentar dan dapat menyebabkan ketakutan atau menyebarkan berita palsu, serta dihukum hingga tiga tahun penjara.

Baca Juga: Terobosan Danny, Manfaatkan Alam Terbuka untuk Merdeka Belajar di Masa Pandemi

Seorang pejabat kedutaan Jepang yang menolak disebutkan namanya menyebutkan bahwa pihak berwenang Myanmar sampai saat ini masih belum memberikan informasi apapun tentang rincian dugaan pelanggaran tersebut kepada media.

Seorang juru bicara junta tidak menanggapi panggilan yang meminta komentar.

Kitazumi bekerja dan menjalankan perusahaan produksi media, Yangon Media Professionals. Dulu dirinya adalah seorang jurnalis harian bisnis Nikkei, menurut halaman Facebook dan wawancara dengan media online.

Baca Juga: Siaga Idulfitri, PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman

Sebelumnya, ia juga pernah ditangkap pada bulan Februari saat dirinya melakukan liputan protes terhadap kudeta yang dilakukan oleh pihak militer Myanmar pada 1 Februari, tetapi dirinya langsung dibebaskan tidak lama setelahnya.

Menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebanyak 766 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan militer Myanmar sejak kudeta. Selain itu, lebih dari 3.600 masih ditahan, termasuk Suu Kyi.

Baik pemerintah Jepang dan jurnalis Jepang telah menyerukan suara untuk pembebasannya.*** (Yanita Nurhasanah/PonorogoTerkini)

Editor: Burhan SM

Sumber: Ponorogo Terkini


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x