Kim Jong Un Ungkap Korea Utara Krisis Pangan, Sebungkus Kopi Seharga Rp1,5 Juta

- 21 Juni 2021, 09:32 WIB
Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un
Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un /INT/

GowaPos.Com -- Kim Jong-un sebagai pemimpin tertinggi di Korea Utara mengungkapkan negaranya sedang mengalami krisis pangan yang parah. Dalam pertemuan baru-baru ini, Kim mengatakan pasokan makanan Korea Utara dalam keadaan tegang.

Dilansir dari Live Mint Sabtu, 19 Juni 2021 beberapa harga barang pokok di ibu kota melambung ke level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir. Sementara barang-barang non-pokok seperti paket kecil teh hitam sudah naik jadi USD70 (Rp1 juta), paket kopi bisa lebih dari USD100 (Rp1,5 juta) dan 1 Kg pisang melonjak jadi USD45 (Rp650 ribu).

Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) memperkirakan Korea Utara kekurangan sekitar 860 ribu ton makanan atau lebih dari dua bulan pasokan nasional. Laporan oleh Radio Free Asia mengklaim beberapa petani Korea Utara diminta menyumbangkan 2 liter urin mereka setiap hari untuk membantu memproduksi pupuk.

Baca Juga: Kepala Wilayah Asmo Sulsel Serahkan Bantuan CSR ke Bupati Mamuju Secara Simbolis

Terlepas dari situasi yang mengkhawatirkan, Kim menyarankan perbatasan akan tetap ditutup, dengan menyatakan negara akan mempertahankan “negara anti-epidemi yang sempurna di bawah kondisi saat ini.”

Korea Utara telah menutup perbatasannya untuk menahan penyebaran Covid-19. Kini, negara itu bergantung pada China untuk mengisi celah kosong pangan lokal. Akibatnya perdagangan dengan China anjlok. Negara ini juga berjuang di bawah sanksi internasional, yang diberlakukan karena program nuklir.

Baca Juga: Sinopsis Logan Lucky, Pencurian Uang di Arena Balap NASCAR, Tonton di TransTV Malam Ini

Tahun ini di bulan April Kim membuat pengakuan langka tentang kesulitan dan menyerukan pejabat melakukan 'Harduous March' untuk membebaskan rakyat kita dari kesulitan.

The Harduous March adalah istilah yang digunakan oleh pejabat Korea Utara untuk merujuk pada periode kelaparan massal dari tahun 1994 hingga 1998.

Editor: Sutriani Nasiruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x