Ustadz Adi Hidayat Bagikan Amalan Mencegah Prasangka Buruk, Ini Penjelasannya

1 Desember 2022, 07:17 WIB
Ilustrasi /Sammy-Sander/

GOWAPOS - Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang asal-usul prasangka buruk dan cara menanggulanginya.

Berprasangka buruk adalah sebuah sikap yang tidak baik untuk dilakukan sehari-hari, terutama untuk menilai orang lain.

Jika terus demikian, maka pandangan terhadap orang yang berbeda perilaku akan selalu negatif dan dapat berakibat terputusnya tali persaudaraan.

Untuk mencegah terjadinya prasangka buruk, perlu diketahui dari mana datangnya sikap negatif tersebut.

Baca Juga: Lirik Lagu KUPU-KUPU MALAM - VIRZHA, Soundtrack Series Kupu Malam WETV yang Lagi Viral

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa sumber prasangka buruk tidak datang dari hati, melainkan dibentuk oleh pikiran manusia.

"Hati itu cuman sumber, dari sumber itu memberikan sinyal, yang berpikir itu akal atau pikiran. Dalam surah ke-49, dari ayat ke-11 sampai ayat 12, Hai orang-orang yang beriman jangan saling mencela, jangan saling membicarakan keburukan. Sungguh sebagian dari prasangka itu ada dosa di dalamnya. Jadi yang berprasangka itu bukan hati, yang berprasangka buruk itu pikiran," kata Ustadz Adi Hidayat, dilansir dari kanal Youtube Fiqih Harian.

Lebih lanjut, Ustadz Adi memaparkan bahwa nafsu berperan sebagai sumber yang mempengaruhi pikiran yang buruk.

Sebenarnya jika prasangka buruk itu muncul, maka seorang muslim harus segera beristighfar agar Allah mengampuninya.

Baca Juga: Jadwal Pesawat Rute Jakarta - Balikpapan Tanggal 1 Desember 2022, Terdapat 5 Maskapai Penerbangan

Namun menurut Ustadz Adi, apabila dosa itu sudah keluar melalui respon tubuh maka perlu klarifikasi dari yang bersangkutan agar pikiran dapat kembali berprasangka baik.

"Maka anda harus mengklarifikasi kepada yang bersangkutan, dan minta maaf kepada yang bersangkutan jika memang diketahui itu sumber tujuannya. Jika orang tidak belajar seperti itu, maka kita bisa memberikannya pengetahuan. Tapi jika anda berprasangka buruk, saling mencela lewat tulisan (di media sosial), menyindir dalam keburukan, pada apa yang anda niatkan padahal itu tidak baik itu yang paling bahaya," tutur Ustadz Adi Hidayat.

Penceramah sekaligus kader Muhammadiyah itu berharap umat Islam agar tidak sering mengubar keburukan orang lain, apalagi jika itu tidak sepenuhnya benar.

Begitu pun bila seseorang punya keburukan jangan sengaja dibuka. Sepanjang Allah tutup usahakan untuk tidak dibuka, karena menurut Ustadz Adi kekeliruan seperti itu akan sulit untuk meralatnya.***

Editor: Andi Novriansyah Saputra

Sumber: YouTube Fiqih Harian

Tags

Terkini

Terpopuler