Kumpulan Ceramah Ramadan Singkat Terbaru, Bisa Dijadikan Referensi Selama Bulan Suci

21 Maret 2023, 13:07 WIB
Ilustrasi /Pixabay/izwarm/

GOWAPOS – Bulan Ramadhan menjadi bulan yang dinanti-nanti seluruh umat islam. Bulan yang penuh berkah dan amal-amal baik dilipat gandakan.

Membawakan ceramah dan mendengar ceramah adalah ladang pahala yang bisa kita dapatkan di bulan suci Ramadhan.

Berikut kumpulan ceramah ramadhan singkat yang bisa jadi referensi di bulan puasa tahun ini. Dikutip dari buku Alm. Syekh Ali Jaber berjudul ‘Menjadi Hamba yang DIrindukan Surga’.

Baca Juga: Sinopsis NAKUSHA Hari Ini, 21 Maret 2023: Nakku Diculik dari Nana? Datta Kembali ke Patilwadi

1. Pentingnya Muhasabah Diri

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillahi robbil’aalamiin, wassalaatu wassalamu ‘alaa asyrofil anbiyaa-I wal mursaliin, waala alihi wa sahbihi ajma’in. Hadirin para muslimin wa muslihat yang semoga selalu dalam limpahan rahmat Allah SWT.

Kita semua diciptakan oleh Allah SWT di dunia ini tidaklah sia-sia. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT,


اَفَحَسِبْتُمْ اَنَّمَا خَلَقْنٰكُمْ عَبَثًا وَّاَنَّكُمْ اِلَيْنَا لَا تُرْجَعُوْنَ

“Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?” (QS. al-Mu’minuun:115)

Allah SWT tidak menciptakan kita dengan sia-sia. Sebagai makhluk Allah, sebagai hamba Alah, kita di dunia ini mempunyai tugas. Allah SWT menciptakan kita untuk menunaikan tugas kita. Tugas kita adalah hanya untuk beribadah kepada Allah SWT.

Tapi sayang sekali kita sebagai manusia terlalu banyak sibuk dengan urusan dunia kita.

Dunia ini memang indah. Dunia kadang membuat seseorang lupa kepada Allah SWT. Dunia membuat seseorang lupa mati. Dunia telah membuat seseorang merasa bahwa dia akan hidup di dunia ini selama-lamanya.

Padahal dunia ini adalah jembatan untuk menuju akhirat. Dunia adalah tempat bercocok tanam yang Insya Allah akan kita petik hasil dari tanaman kita di akhirat. Oleh karena itu, kita perlu bermuhasabah diri agar jangan sampai kita menjadi orang-orang yang tertipu dengan dunia.

Baca Juga: Sinopsis ANUPAMAA Hari Ini, 21 Maret 2023: Paritosh Belum Siap Jadi Ayah, Anuj-Anupamaa Menyesal? 

Dalam firmannya yang lain,
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan meihatnya dengan ‘ainul yakin. Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenimatan (yang kamu megah-megahkan di dunia tu).” (QS. at-Takatsur: 1-8)

Surah at-Takatsur ini rata-rata kita telah menghafalnya. Tapi apakah kita pernah bermusahabah diri, mengoreksi diri melalui surah at-Takatsur ini? Maka kapan kita mau sadar? Kapan kita akan kembali kepada Allah SWT?

ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ
“kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (at-Takatsur 1-8)

Salah satu yang akan kita semua pertanggungjawabkan di hadapan Alllah adalah segala nikmat yang telah Allah berikan, termasuk nikmat umur yang sekarang masih kita nikmati,apakah nikmat umur ini telah kita gunakan semaksimal mungkin untuk beribadah dan beramal shaleh, ataukah malah kita sia-siakan dengan hal-hal yang tidak bermanfaat?

Baca Juga: Selama Ramadan, VINDES Kembali Temani Sahur dan Berbuka Puasa, Live Sebulan Penuh di YouTube

Semoga dengan muhasabah diri, kita bisa menjadi lebih baik, baik hablum minallaah dan hablum minan-naas, serta diberikan kemuliaan oleh Allah SWT.

Allallahumma shalli ‘alaa Sayyinaa Muhammad, wa ‘alaa aali Sayyidina Muhammad, walhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin.

Ya Allah, ampunilah segala dosa kami, sucikanlah hati kami, bersihkanlah jiwa kami, bukakanlah bagi kami pintu kesadaran agar kami menjadi orang yang shaleh dan shalehah.

Demikian ceramah singkat saya, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan karena saya hanyalah manusia yang tidak luput dari salah. Semoga apa yang saya sampaikan bisa jadi berkah dan pengingat bagi kita semua.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Menggapai Kebahagiaan Dunia dan Akhirat

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillahi robbil’aalamiin, wassalaatu wassalamu ‘alaa asyrofil anbiyaa-I wal mursaliin, waala alihi wa sahbihi ajma’in. Hadirin para muslimin wa muslihat yang semoga selalu dalam limpahan rahmat Allah SWT.

Kalau Saudara benar-benar ingin sukses dunia akhirat, kita harus percaya sepenuhnya pada takdir.

Kuncinya di situ, percaya sepenuhnya pada takdir. Takdir itu menjadi salah satu rukun iman. Tapi banyak di antara kita yang belum percaya sepunahnya soal takdir. Dan sifat manusia itu, mohon maaf, suka tidak adil.

Contoh, kalau Allah berikan karunia nikmat, pertama, kita lupa bersyukur. Yang kedua, kita tidak pernah berkata sama Allah, “ Ya Allah, kenapa aku mendapatkan nikmat ini?”

Tapi sebaiknya, kalau kita diuji oleh Allah, kita kurang sabar, dan kita berkata sama Allah, “Ya Allah,kenapa saya diuji?”

Paham enggak?

Kalau kita mendapatkan nikmat, ada enggak orang-orang yang misal lulus ujian dia berkata, “Ya Allah, kenapa saya lulus ujian?”

Enggak pernah.

Tapi kalau dia tidak lulus, dia bilang apa? “Ya Allah, kenapa saya tidak lulus?”

Ketika ditimpa musibah, dia selalu menyesal, atau merasa sakiit hati, tersinggung, dia berkata sama Allah, “Kenapa saya diuji, padahal saya orang baik.”

“Saya selalu menjaga shalat, saya selalu berusaha dekat sama Allah, tapi saya merasa bertambah berat ujiannya.”

Tapi sebaiknya, ketika diberikan nikmat dia tidak pernah menyebutkan, “Ya Allah, kenapa saya mendapatkan nikmat ini?”

“Kayaknya si Fulan lebih pantas mendapatkan nikmat.”

Itu tanda manusia tidak adil, tidak bersikap adil.

Maka subhanallah, semakin Saudara mantap imannya terhadap takdir, hidup Saudara semakin menjadi nikmat.

Saya kasih contoh, tidak ada persoalan masalah takdir baik, itu bukan masalah bagi kita. Justru kita bertambah senang kalau kita mendapatkan takdir yang baik. Tapi yang jadi persoalan bagi kita adalah takdir buruk.

Ketika ditimpa musibah, ketika ada ujian, ada sakit, kesulitan, penghasilan yang tidak mencukupi, banyak masalah keluarga, masalah rezeki, masalah di pekerjaan, masalah sama majikan itulah yang membuat banyak beban pikiran.Tapi kita harus tahu sebenarnya, walaupun takdir itu ada baik, ada buruk, kenyataannya buruk, nampaknya buruk, tapi hakikatnya baik.

Tapi kapan kita bisa tahu? Takdir yang buruk ini bisa menjadi baik bagi kita belum tentu sesaat setelah terjadi ujian itu, bisa jadi belakangan, bahkan bisa jadi sekian lama, barulah kita tahu dan sadar, ternyata takdir itu baik bagi kita.

Sebenarnya kalau kita tahu rahasia takdir, apa pun yang akan terjadi kita tidak akan ada kekhawatiran. Karena kita tahu, sesudah ujian ini, pasti ada kebaikan.

Yakinlah bahwasannya Allah SWT itu Maha Baik. Allah tidak suka menyusahkan hamba-Nya. Tapi kadang proses untuk menuju kebaikan ada kesulitan dan tantangan.

Berarti intinya apa? Apa yang ingin saya sampaikan?

Jangan ada yang merasa sakit hati atau merasa tersinggung ketika menghadapi ujian. Merasa belum terkabul doanya, padahal Allah sudah kabulkan, Insya Allah tidak ada di antara kita yang ditolak doanya. Cuma kita kadang terburu-buru, ingin selalu semuanya cepat.

Kadang-kadang kalau terlalu cepat, apa yang kita inginkan cepat kita dapat, itu bahaya juga.

Salah satu kunci kesuksesan Saudara di dunia dan di akhirat adalah percayalah takdir. Semua takdir itu baik, tapi kita belum tahu rahasianya.

Demikian ceramah singkat saya, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan karena saya hanya lah manusia yang tidak luput dari salah. Semoga apa yang saya sampaikan bisa jadi berkah dan pengingat bagi kita semua.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Itulah ceramah singkat yang bisa jadi referensi teman-teman. Semoga bermanfaat. ***

Editor: Burhan SM

Tags

Terkini

Terpopuler