Bolehkah Sholat Tahajud di Bulan Ramadhan? Begini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

23 Maret 2023, 10:53 WIB
Ustadz Khalid Basalamah beri penjelasan tentang boleh tidaknya sholat tahajud setelah sholat tarawih /Tangkap layar YouTube/Ahli Sunnah/

GOWAPOS - Bagi umat muslim mengerjakan Sholat Tahajud di bulan Ramadhan masih menjadi pertanyaan boleh atau tidaknya. Sementara di kalangan ulama pun terbagi dalam dua pendapat.

Pada sebuah kesempatan Ustadz Khalid Basalamah memberikan penjelasan terkait boleh atau tidaknya mengerjakan sholat tahajud pada bulan Ramadhan.

Ustadz Khalid Basalamah seperti dikutip dari YouTube channel Ahli Sunnah mengatakan bahwa terdapat dua pendapat di kalangan para ulama terkait boleh atau tidak sholat tahajud di bulan Ramadhan.

Pendapat pertama mengatakan tidak ada lagi tahajud setelah sholat tarawih karena sesungguhnya sholat tarawih adalah sama dengan tahajud cuma dimajukan agar umat Islam yang sebelumnya sulit menunaikan sholat tahajud dimudahkan pada saat bulan ramadhan.

Hal tersebut berdasarkan hadits riwayat Bukhari dari Aisyah RA bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah menambah lebih dari sebelas rakaat. Riwayat lain mengatakan 13 rakaat karena witir nya lima di bulan ramadhan dan diluar ramadhan.

Baca Juga: Inilah TRANSFERMARK Pemain PSM MAKASSAR, Ramadhan Sananta Pemain Lokal Termahal di Liga 1 2023

Pendapat kedua mengatakan masih boleh lebih dari itu beranjak juga dari hadits Bukhari yang lain. Sholat malam dua rakaat dua rakaat, artinya tidak ada batasnya disitu. Makanya Umar Bin Khattab sampai mengerjakan 23 rakaat.

Namun, para ulama memberi anjuran kepada umat muslim yang mau melakukan sholat tarawih atau sholat malam agar mengerjakan shalat tarawih tidak melebihi jumlah rakaat dari yang dikerjakan Umar bin Khattab yakni 23 rakaat.

Karena, Umar bin Khattab termasuk salah satu Khulafaur Rasyidin dan Umar Radianlahu Anhu sangat tahu bahwa itu bukan perbuatan bid'a.

Jadi itu bukan bid'a karena beliau mengetahui ada hadits lain dari Bukhari yang berbunyi sholat malam dua rakaat, dua rakaat dan tidak ada batasnya.

Terlebih lagi waktu Aisyah Radhiallahu Anhu mengatakan "setahu saya Rasulullah Saw di ramadhan dan diluar ramadhan tidak pernah mengerjakan lebih dari 11 maupun 13 rakaat".

Ini bukan mustahil kata ulama-ulama yang berpegang pada pendapat kedua "ini pendapat Aisyah Radhiallahu Anhu yang beliau tahu saat Rasulullah berada di rumahnya. Tapi Nabi Muhammad poligami, ada istri yang lain, mungkin di rumah yang lain beliau kerjakan lebih, Wallahu alam. Atau lagi di masjid mengerjakan lebih". Ucap Ustadz Khalid Basalamah.

Selain itu ada beberapa riwayat juga yang menjelaskan bahwa nabi Muhammad SAW pernah juga mengerjakan shalat malamnya di masjid.

Baca Juga: Ulang Tahun ke-11, Ini Dia Transformasi Song Triplets dari Acara The Return of Superman

Ustadz Khalid Basalamah menekankan bahwa yang penting tidak boleh ada witir lebih dari dua kali, kalau tahajjud masih. Rasulullah Saw bersabda: "Tidak boleh ada dua witir dalam satu malam".

Jadi sesudah mengerjakan sholat tarawih dengan witir maka tidak boleh witir lagi pada saat sholat tahajud.***

Editor: Burhan SM

Terkini

Terpopuler