Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 4 Sesuai Penjelasan dari Kementerian Agama RI: Percaya Semua Kitab Suci

15 Agustus 2023, 05:11 WIB
Ilustrasi Ramadhan-Kitab suci Al Qur'an /Pixabay.com/freebiespic / 12 images /

GOWAPOS - Ulasan terkait tafsir surah al Baqarah ayat 4 sesuai penjelasan dari tafsir Kementerian Agama (Kemenag) RI, menggunakan metode tahlili.

Al-Qur'an adalah kitab suci bagi umat Islam yang terdiri dari 114 surah, 30 juz, dan 6.238 ayat menurut riwayat Hasfh, 6.214 ayat menurut riwayat Warsy, atau 6.262 ayat menurut riwayat ad-Dur.

Setiap surah dalam kitab suci tersebut diturunkan di dua kota suci yakni Madinah dan Mekkah. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam memperolehnya sebagai kitab suci terakhir untuknya selaku penuntun Nabi dan Rasul.

Untuk memahami isi al-Qur'an dibutuhkan panduan tafsir baik dari kalangan ulama, atau dirancang oleh lembaga agama yang berwenang. Salah satu tafsir yang diulas kali ini adalah surah al-Baqarah ayat 4.

Baca Juga: Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 3 Sesuai Penjelasan dari Kementerian Agama RI: Ciri-ciri Orang Bertakwa

Tafsir surah al-Baqarah ayat 4

Sebagai pengantar dalam pembahasan tafsir surah al Baqarah ayat 4 yang dijelaskan oleh Kemenag RI, berikut bunyi ayat dan terjemahannya.

Wal-laziina yu'minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qablik(a), wabil aakhirati hum yuuqinuun

Terjemahan:

dan mereka yang beriman kepada (al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dan (kitab-kitab suci) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat.

Baca Juga: Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 2 Sesuai Penjelasan dari Kementerian Agama RI: Al-Qur'an Sebagai Petunjuk

Ayat 4 sebenarnya melanjutkan ciri-ciri orang bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'aala. Mereka yang bertakwa adalah beriman kepada setiap yang Allah turunkan kepada Baginda Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, serta Nabi-nabi terdahulu berupa kitab suci masing-masing.

Allah menurunkan berupa al-Qur'an dan adz-dzikr (hadis), dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum itu, seperti Taurat, zabur, Injil, dan Suhuf-suhuf (lembaran-lembaran) yang tidak berbentuk kitab, yang wajib dipercaya orang-orang bertakwa tanpa membeda-bedakannya.

Karena risalah Allah awalnya satu, dan mereka yakin akan adanya kehidupan di akhirat setelah kehidupan di dunia. Hal itu diyakini dengan sepenuh hati dan dibuktikan secara lisan serta perbuatan.***

Editor: Andi Novriansyah Saputra

Sumber: Quran Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler