Network
GOWAPOS - Ustadz Abdul Somad menjelaskan tentang keutamaan di bulan Rajab dalam Islam.
Bulan Rajab merupakan salah satu bulan mulia di dalam Islam. Allah sendiri yang menyebutkannya bahwa Rajab termasuk bulan haram atau bulan yang dimuliakan.
Firman Allah SWT. disebutkan pada surah at-Taubah ayat 36, “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ada dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan-Nya pada waktu menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram”.
Disebut bulan haram juga berarti umat Islam dilarang untuk berbuat maksiat atau perbuatan tercela lainnya yang mungkin sering dilakukan pada bulan-bulan lainnya.
Rajab diyakini sebagai bulan yang penuh keistimewaan, maka tidak heran jika banyak orang berlomba-lomba meningkatkan kualitas ibadahnya.
Tapi terkadang ada pula yang sengaja mengistimewakan ibadah tertentu tanpa dalil atau perintah agama yang jelas.
Terkait kurang jelasnya informasi di tengah masyarakat, Ustadz Abdul Somad mengatakan jika tidak ada ditemukan dalil tentang amalan atau ibadah khusus di bulan Rajab.
“Hadis tentang amalan bulan Rajab itu sahih, tapi tidak ada menyebutkan amalan khusus. ‘Pada bulan-bulan haram berpuasalah engkau’, yang dimaksud bulan haram itu Muharram, Dzulqa’adah, Dzulhijjah, Rajab,” kata Ustadz Abdul Somad, dilansir di kanal Youtube Fodamara TV.
Menurut hasil dari pencarian Ustadz Abdul Somad, tidak ada yang menjelaskan secara detail tentang suatu amalan khusus di bulan Rajab.
Hanya saja, setiap memasuki bulan-bulan haram tadi dianjurkan untuk berpuasa. Selain itu, amal soleh yang dilakukan harus lebih ditingkatkan.
“Intinya perlakuan kita terhadap bulan ini (Rajab) beda dari yang lain. Kalau sama, bulan haram dengan bulan lain tidak ada bedanya (pahala),” ujar Ustadz Abdul Somad.
Alasan meningkatkan ibadah di bulan Rajab karena disebut bulan mulia. Maka Ustadz Abdul Somad menganjurkan untuk melakukan setiap perbuatan yang memuliakan bulan tersebut.
Baca Juga: ZODIAK CINTA HARI INI, Jumat 4 Februari 2022: Aries Butuh Bantuan, Taurus Sibuk dan Gemini Rasional
“Zina haram, kalau berzina hilang kemuliaan. Haram diambil dari kata harmatun, kemuliaan, kehormatan. Kalau dilanggar, hilang kemuliaan itu maknanya,” kata Ustadz Abdul Somad.***
