Mengapa Makan dan Minum Sebelum Shalat Idul Adha itu Dilarang? Begini Penjelasan Ustad Abdul Somad

- 10 Juli 2022, 05:02 WIB
Anjuran Tidak Makan dan Minum Sebelum Shalat Idul Adha, Ustaz Abdul Somad Beri Penjelasan
Anjuran Tidak Makan dan Minum Sebelum Shalat Idul Adha, Ustaz Abdul Somad Beri Penjelasan /

GOWAPOS -- Ustadz Abdul Somad menjelaskan mengapa saat ingin melangsungkan shalat Idul Adha kita umat Muslim dilarang makan. Berikut penjelasannya.

Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban disebut pula Hari Raya Haji jatuh pada 10 Dzulhijjah dalam sistem kalender Islam.

Hari Raya Idul Adha di tahun 2022 ini, Pemerintah telah menetapkan berdasarkan sidang isbat jatuh pada besok Minggu, 10 Juli 2022.

Salah satu sunnah yang dikukuhkan di Hari Raya Idul Adha yaitu melaksanakan Shalat Idul Adha.

Baca Juga: Profil Mas Bechi atau MSAT Pelaku Pencabulan Santriwati Jombang, Ternyata Punya Ilmu yang Bisa Sugesti Korban

Ustadz Abdul Somad menjelaskan saat memasuki malam Idul Adha, maka sejak adzan subuh hingga khotib naik mimbar disunnahkan untuk tidak makan terlebih dahulu.

"Inilah perbedaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, dimana ketika ingin shalat Idul Fitri disunnahkan makan terlebih dahulu baru shalat ied, sedangkan Idul Adha tak makan apa-apa, balik shalat barulah makan," jelas Ustadz Abdul Somad dari kanal youtube Ninda Fazriah.

Hal tersebut maksudnya untuk kesempurnaan puasa sunnah 1-10 Dzulhijjah, yang mana di hari kesepuluh hanya menahan hingga selesai shalat ied.

UAS turut menerangkan pentingnya mengetahui ilmu fiqih dalam melakukan kurban, yang mana menjadi salah satu sunnah di Hari Raya Idul Adha.

Pada 10 Zulhijah bertepatan Hari Raya Idul Adha, amalan yang bagus adalah menumpahkan darah hewan kurban, yakni darah hewan ternak yang dijadikan kurban untuk disembelih.

"Jangan diperturutkan hawa nafsu kita, tak pandai motong, latihan tak mau, ilmu tak ada, mau sembelih juga karena mau ikut sunnah, rupanya tak tahan melihat darah, mata berkunang, sapi tak mati, orangnya pingsan. Inilah pentingnya belajar agama, meskipun hal kecil tapi bisa berdampak luar biasa," katanya lagi UAS youtube WANCANX.

Baca Juga: Sinopsis Melur untuk Firdaus Episode 25 Tayang 8 Juli 2022: Melur Kabur Dari Rumah, Firdaus Menangis Histeris

Sunnah lainnya yakni setelah menyembelih, maka ambil hatinya dan dimakan. Inilah yang paling afdhol.

Banyak yang ragu ketika ingin memakan daging hewan kurban sembelihan sendiri, hal inin justru diperintahkan Allah SWT.

Ia menambahkan, itulah yang makanan pertama yang afdhol dimakan di tanggal 10 Zulhijah. Namun, makan tersebut dilakukan setelah selesai shalat Idul Adha.

Di Hari Raya Idul Adha, selepas subuh disunnahkan tak makan, pergi ke mesjid shalat ied, selepas shalat pulang dan menyembelih hewan kurban, makanan pertama yang dimakan adalah hati hewan kurban tersebut.

Sunnah-sunnah lainnya berdasarkan ajaran Nabi Muhammad SAW, bagi yang ingin berkurban dilarang untuk mencukur bulu atau rambut yang ada di badan dan menggunting kuku.

Larangan tersebut berlaku pada 1-10 Dzulhijjah dan dihukumi sunnah atau tidak wajib.

"Hal tersebut bertujuan semacam terapi yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, dari tanggal 1-10Dzulhijjah semua rambut dan kuku panjang, pada pagi harinya tanggal 10 semua dicukur dan digunting, maka akan memunculkan semangat baru," paparnya.

Hal ini adalah semacam terapi yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, sunnah-sunnah hendaknya dilakukan karena untuk membangkitkan semangat hidup.

UAS menyerukan pentingnya mengetahui ilmu dan sunnah-sunnah dalam berkurban agar mendapat pahala berlipat ganda dan dosa-dosa diampuni.

Dalam memotong hewan kurban, harus tahu ilmu dan dasarnya, jika merasa tak kompeten maka sebaiknya dilakukan orang lain yang mahir.

"Sebelum darah hewan kurban jatuh menetes ke tanah, meski hanya dua detik, ampunan Allah lebih cepat dari itu. Karena saat memotong itu kita sedang menumpahkan dosa-dosa kita," pungkas UAS.***

Editor: Sutriani Nasiruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x