Kamal mulai menangis seperti bayi, dan selanjutnya menceritakan kisah lengkapnya kepada pemilik perusahaan..
Kamal segera menyodorkan cek kosong (tanpa menulis besaran nilai transaksi) kepada pemilik marmer, dan memintanya menuliskan jumlah yang inginkan, berapa pun besarnya..
Ketika Pemilik marmer mengetahui bahwa marmer itu untuk pembangunan Masjid Nabawi di Madinah, dia berkata :
“Saya tidak akan menerima 1 Riyal pun…”
“Allah lah yang membuat saya membeli marmer ini dan melupakannya, itu artinya marmer ini memang sudah ditakdirkan oleh Allah harus digunakan untuk Masjid Nabawi..”
Masya Allah…
Mari kita doakan Semoga Allah memberkati Kamal tempat mulia di Jannah, Aamiin….
Ditulis oleh: Dr. Zaglool Al Najjar (seorang Ilmuwan Bumi)