Network
"Ada beberapa hadits yang mengatakan dilipat gandakannya pahala di bulan Ramadhan, namun hadits itu dhoif (lemah) yang dikatakan bahwasanya dilipat gandakan jadi 70 kali lipat, ibadah yang sunnah nilainya seperti yang wajib. Tapi hadits-hadits itu di-dhoif kan oleh para ulama," kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah, dilansir dari kanal YouTube Taman Surga.
Untuk hadits yang menyebutkan angka dilipat gandakannya pahala tidak bisa menjadi patokan, karena sifatnya yang lemah tadi. Tapi Ustadz Syafiq juga tidak memungkiri bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'aala akan melipat gandakan pahala tiap hamba-Nya sesuai dengan kadar ibadah masing-masing.
Contohnya malam lailatul qadr (malam ketetapan), mempunyai keberkahan berlipat gandanya pahala apabila mengerjakan ibadah tepat di malam itu. Bahkan apabila umat muslim mendapatkan malam tersebut, ia memperoleh nilai ibadah lebih baik dari seribu bulan.
"Lailatul Qadr, Allah mengatakan lailatul qadri khairummin alfisyahr. Jadi beramal di lailatul qadr itu, khususnya kita berbicara sholat malam, itu lebih baik dari pada seribu bulan, yang lewat umur kita semua. Adapun kalau yang lainnya wallahu a'alam bisshowab," tutur Ustadz Syafiq Riza Basalamah.
Baca Juga: Unjuk Kualitas! Motor Yamaha X-Ride dan Honda BeAT Street: Gaya Sama dengan Keunggulan Berbeda
Puasa milik Allah
Ustadz Syafiq juga menjelaskan tentang keutamaan di balik puasa. Bahwa manusia berpuasa sesungguhnya sebagai bentuk penghambaan kepada Allah dan hanya milik Allah.
Keterangan berlipat ganda juga dijelaskan pada hadits qudsi tentang puasa hanya milik Allah.
"Allah katakan, kebaikan itu Allah lipat gandakan menjadi sepuluh kali lipat. Kelipatannya itu bisa sampai tujuh ratus kali lipat. Kemudian bisa lebih dari itu lagi. Lalu apa yang menyebabkan bisa berlipat ganda? bisa jadi tempat, tempat yang mulia itu menjadi amalan itu berlipat ganda. Bisa juga waktu, dan bisa jadi karena niat," pungkas Ustadz Syafiq Riza Basalamah.***
