GOWAPOS - Selengkapnya tentang tafsir surah al Fatihah ayat 4 sesuai penjelasan dari Kementerian Agama (Kemenag) RI, mencari tahu makna pemilik Hari Pembalasan.
Al-Qur'an adalah kitab suci bagi umat Islam yang terdiri dari 114 surah, 30 juz, dan 6.238 ayat menurut riwayat Hafsh, 6.214 ayat menurut riwayat Warsy, atau 6.262 ayat menurut riwayat ad-Dur.
Setiap surah dalam kitab suci tersebut diturunkan di dua kota suci yakni Madinah dan Mekkah. Nabi Muhammad Shllallahu 'Alaihi Wasallam memperolehnya sebagai kitab suci terakhir untuknya selaku penutup Nabi dan Rasul.
Untuk memahami isi al-Qur'an dibutuhkan panduan tafsir baik dari kalangan ulama, atau dirancang oleh lembaga agama yang berwenang. Salah satu tafsir yang diulas kali ini adalah surah al-Fatihah ayat 4.
Tafsir surah al-Fatihah ayat 4
Sebelum mengulas makna yang terkandung di dalamnya, berikut bunyi ayat 4 surah al-Fatihah beserta terjemahannya.
Maaliki yaumid-diin
Terjemahan:
Pemilik hari pembalasan.
Dikutip dari tafsir yang disediakan oleh Kemenag RI, Hari Pembalasan adalah hari ketika kelak manusia menerima balasan atas semua amal perbuatannya yang baik dan buruk. Hari itu juga disebut dengan istilah yaumul qiyaamah (hari kiamat), yaumul hisaab (hari penghitungan), dan seterusnya.
Kepemilikan Allah atas hari itu bersifat mutlak dan tidak disekutui oleh sesuatu apa pun. Penyebutan ayat tersebut dimaksudkan agar kekuasaan Allah atas alam semesta tak terhenti sampai di dunia saja, tapi terus berkelanjutan hingga hari akhir.
Ada dua bacaan berkenaan dengan kata Maalik. Pertama, saat memanjangkan maa artinya "Yang Memiliki". Kedua, dengan memendekkannya, berarti "Raja". Kedua bacaan itu benar. Untuk kata ad-diin memang punya banyak arti, tapi yang paling mendekati adalah arti "pembalasan".
Sehingga Maaliki yaumiddiin maksudnya Allah itukah yang berkuasa dan yang dapat bertindak dengan sepenuhnya terhadap semua makhluk-Nya pada hari pembalasan.***