Solusi Kemasan Plastik, Pakar Dorong Edukasi Masif Daur Ulang ke Masyarakat

9 November 2023, 22:13 WIB
Diskusi media ‘Bincang Circular Economy bersama #BeraniMengubah’ pada hari ini Kamis 9 November 2023 /Gowapos /

GOWAPOS - Sampah masih jadi persoalan serius yang mengancam lingkungan hidup. Termasuk di Kota Makassar, yang merupakan kota terbesar di Indonesia Timur.

Data pada tahun 2021 menunjukkan bahwa Kota Makassar menghasilkan timbulan sampah sebesar 1.023,71 ton per harinya yang mana 21,51% dari sampah tersebut merupakan kemasan plastik bekas pakai.

Untuk mengurangi sampah plastik perlu didorong perubahan perilaku masyarakat dalam pengumpulan dan daur ulang botol plastik PET bekas pakai.

Ini merupakan hal yang penting dilakukan dalam upaya penanganan sampah, khususnya kemasan bekas pakai, agar bisa kembali mendapatkan kehidupan kedua.

Hal itu terungkap dalam gerakan edukasi #BeraniMengubah yang membahas mengenai ‘Manfaat Ekonomi, Sosial dan Lingkungan dari Implementasi Circular Economy di Indonesia’, yang digelar Ancora Foundation di Makassar, Kamis, 9 November, 2023.

Acara ini menghadirkan para pembicara ahli: Ketua Tim Pengembangan Strategis dan Akselerasi, Koordinator Divisi Kemaritiman SDGs Center, dan Kepala Pusat Studi Perubahan Iklim LPPM Universitas Hasanuddin, Ir. Rijal M. Idrus MSc.PhD.

Baca Juga: FKH Makassar Achmad Yusran: Sarankan Masyarakat Melek Literasi Media untuk Hadapi El Nino yang Berkepanjangan

Juga terdapat, Dosen Teknik Lingkungan dan Rekan Peneliti Muda SDGs Center Universitas Hasanuddin, serta Head of Research and Innovation of MallSampah, Nurul Masyiah Rani Harusi ST.MEng.

Sekaligus turut serta, Head of Research and Innovation of MallSampah, dan Ahmad Zakky Habibie Executive Director of Ancora Foundation.

Diketahui Inisiatif #BeraniMengubah sudah dilakukan sejak tahun 2019, yang bertujuan untuk dapat mengedukasi masyarakat melalui media.

Baca Juga: Tidak Hanya Pada Manusia, Inilah Dampak Polusi Udara Terhadap Fauna dan Flora di Lingkungan Kita

“Edukasi menjadi kunci dalam pelaksanaan inisiasi penanaman pengetahuan circular economy terkait pengelolaan kemasan plastik bekas pakai dan dampaknya yang berkelanjutan," kata Ahmad Zakky Habibie, Executive Director of Ancora Foundation.

"Diharapkan dengan pemahaman yang tepat, semua stakeholder dapat berkolaborasi bersama mengambil peran untuk memberikan dampak positif terhadap penerapan circular economy," tambahnya.

Ancora Foundation sendiri melalui ‘Plastic Reborn’ telah melakukan berbagai kegiatan dalam bentuk pilar edukasi dan pemberdayaan, di antaranya edukasi terhadap 55.000 pelajar, mahasiswa dan masyarakat di Indonesia sejak tahun 2017.

Tak hanya itu, ‘Plastic Reborn’ juga melakukan pendampingan bagi talenta muda pegiat teknologi digital terkait manajemen kemasan plastik bekas pakai sejak tahun 2019, antara lain MallSampah dari Makassar dan Clean-Up dari Gowa.

Selain itu, juga mendorong pemberdayaan sektor informal mulai tahun 2021 dengan memperkenalkan penggunaan aplikasi digital agar sistem pengumpulannya semakin efektif, sekaligus mengedukasi dan meningkatkan kesejahteraan mereka.


Penerapan circular economy yang tepat dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar, mulai dari memberikan kehidupan kedua bagi kemasan plastik bekas pakai hingga memberikan lapangan kerja bagi masyarakat.

Baca Juga: Pawai Bebas Plastik 2023: Sejumlah Aktivis Lingkungan Sasar Pemerintah, Produsen, dan Masyarakat

"Partisipasi seluruh lapisan masyarakat sangat diperlukan dalam upaya mewujudkan praktik ekonomi berkelanjutan demi kejayaan ekonomi di masa depan untuk generasi penerus bangsa. Sedapat mungkin kita berupaya untuk menjaga agar kemasan plastik bekas pakai tidak menjadi sampah dan tidak sampai masuk ke laut.” terang Ir. Rijal M. Idrus.

Ditemui pada sesi diskusi media ‘Bincang Circular Economy bersama #BeraniMengubah’ pada hari ini Kamis 9 November 2023, Nurul Masyiah Rani Harusi serta Head of Research and Innovation of MallSampah juga tentang sampah plastik.

"Faktor penyebab permasalahan penanganan kemasan plastik bekas pakai di Indonesia adalah paradigma serta belum maksimalnya edukasi masyarakat terkait pengelolaan yang tepat guna dan akses masyarakat ke sistem daur ulang. Penerapan prinsip circular economy akan bermanfaat bukan hanya terhadap sektor ekonomi, melainkan juga dapat memberikan dampak ke sosial serta lingkungan," terangnya.

Baca Juga: Pemkab Gowa Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Bupati: Sampah Masih Jadi Persoalan

Upaya mengajak peran serta masyarakat terus dilaksanakan oleh berbagai pihak agar dapat mendorong implementasi circular economy di tengah masyarakat.

Seperti, yang telah dilakukan oleh pihak akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Sustainable Development Goals (SDGs) Center yang merupakan pusat pengembangan SDGs kawasan Indonesia Timur untuk membantu program pemerintah Indonesia dalam mencapai 17 tujuan, 169 target dan 241 indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

Secara terpisah, Triyono Prijosoesilo Director of Public Affairs, Communications and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia mengapresiasi acara edukasi yang diadakan oleh Ancora Foundation.

"Kami menyadari urgensi dan kompleksitas dari kemasan plastik bekas pakai di Indonesia. Tidak ada entitas tunggal yang dapat mengatasi tantangan ini sendirian. Kolaborasi antar lintas organisasi menjadi kunci penting untuk mendorong penerapan circular economy di Indonesia.” tambah Triyono.***

Editor: Nurjannah Usman

Tags

Terkini

Terpopuler