GOWAPOS - Dampak kembalinya fenomena El Nino saat ini setelah empat tahun kembali mengancam negara-negara dunia, setiap pemimpin kencangkan persiapan.
Berbagai negara dunia saat ini tengah bersiap-siap menyambut kembalinya fenomena alam El Nino yang diperkirakan mulai bulan Juli hingga September mendatang. Fenomena itu ditandai dengan naiknya suhu muka laut di jantung Samudera Pasifik.
Dampak buruk di depan mata
Beberapa dampak buruk tengah menanti dunia, dapat disebut salah stunya meningkatkan angka inflasi bahan pangan. Menurut Lembaga Oseanografi dan Atmosfer Amerika Serikat, NOAA telah memperkirakan bahwa pengaruh El Nino sudah sangat terasa, meskipun masih secara perlahan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Ingatkan TNI dan Polri Waspadai Karhutla, Cegah Fenomena El Nino Sejak DIni
Herald Kunstmann, guru besar dari Institut Riset Meteorologi dan Iklim IMK-IFU Jerman mengeluarkan hasil analisa bahwa periode El Nino tahun ini akan berlangsung begitu ekstrem, teurtama di belahan bumi selatan.
"Dampaknya adalah maraknya cuaca ekstrem di belahan bumi selatan. da kemungkinan munculnya periode El Nino yang kuat. Jika terjadi, kita harus mengantisipasi tingkat keekstreman dan anomali iklim seperti yang diketahui dari fenomena tersebut," katanya, dikutip dari laman Deutsche Welle, 20 Juni 2023.
Banyaknya hasil analisa yang menyebut tentang keseriusan fenomena El Nino tahun ini yang dapat menyerang berbagai sektor industri, khususnya ekonomi, mendorong pemerintahan setiap negara untuk melakukan program antisipasi khusus.