Pegiat Akselerasi Pendidikan Digital Ungkap Alasan Pemuda Sulit Berkontribusi Untuk Negara, Ini Harapannya

- 11 Maret 2023, 13:29 WIB
Arciv Arianto
Arciv Arianto /Dokumen pribadi/Andi Novriansyah Saputra/

"Karena kita selalu didoktrin bahwasanya nusantara itu hanya bekas jajahan Belanda selama 350 tahun. Faktanya seandainya kita dijajah Belanda 350 tahun, apakah kita masih hidup sampai sekarang? Apakah kita masih bisa dengan berbagai suku bangsa, berbagai bahasa daerah, bahkan berbagai etnis Melayu bisa hidup di Indonesia saat kita masih dijajah? jawabannya tidak," tuturnya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Indosiar hari ini, 11 Maret 2023: Live Madura United vs PSS Sleman

Lemahnya generasi pemuda dalam suatu bangsa, menurut Arciv merupakan kesempatan bagi bangsa luar untuk datang menjajah. Pada era seperti sekarang cara menjajah tidak lagi menggunakan persenjataan, bisa dengan ekspansi budaya, atau menyebarkan paham dan cara pandang mereka.

Pentingnya kenal sejarah

 

Oleh karena itu penting membaca kembali sejarah agar paham fondasi suatu bangsa serta apa saja yang sudah diperjuangkan oleh nenek moyang di masa lalu. Pengetahuan itu dirasa Arciv dapat menaikkan semangat pemuda hari ini untuk berupaya memperkenalkan budaya sendiri tanpa harus mengikuti budaya bangsa lain.

"Tapi karena kita tidak banyak mendengar sejarah ini, hanya menghabiskan waktu di medsos dan sebagainya. Ini menunjukkan kita gitu-gitu aja. Nusantara itu keren memang teman-teman, keren sekali. Tapi karena sejarah kita dihapus sehingga yang terjadi adalah pemuda-pemuda alay, pemuda-pemuda lebay, pemuda-pemuda yang tidak paham sejarah," kata Arciv Arianto.***

Halaman:

Editor: Andi Novriansyah Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x