Rutin Berhubungan Seks dapat Menunda Menopause, Begini Penjelasannya

- 19 September 2021, 15:06 WIB
Ilustrasi wanita mengalami menopause.
Ilustrasi wanita mengalami menopause. /freepik.com ViDIstudio


Gowapos.com —
Menopaus merupakan tahap yang dihadapi setiap perempuan dalam hidupnya, tetapi waktunya juga bergantung pada genetik.

Tapi menopause juga merupakan konsekuensi dari kebiasaan gaya hidup seperti merokok dan jumlah telur yang dibawa seorang wanita sejak lahir.

Sebuah studi baru mengklaim bahwa ada hubungan seks rutin terkait dengan penundaan. Penelitian tersebut telah diterbitkan di Royal Society Open Science.

Lebih lanjut, temuan ini menunjukkan bahwa perempuan yang berhubungan seks setiap bulan 19 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami menopause dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan hubungan seks.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Penasaran Intensitas Bercinta Nagita Slavina Berapa Kali Selama Hamil, Gigi: Terbatas yah Say

Yang penting untuk dicatat di sini adalah bahwa seks memang membantu, tetapi perempuan tidak boleh dipaksa seks hanya untuk menunda menopause.

Aktivitas seks tersebut bisa didefinisikan sebagai hubungan seksual, seks oral, sentuhan atau bahkan kesenangan diri sendiri.

Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut mengenai jenis aktivitas seks yang berpengaruh masih perlu dilakukan.

Penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang sudah menikah mencapai tahap menopause lebih lambat daripada yang belum menikah atau bercerai. Hal ini mengungkapkan bahwa kebiasaan seksual memiliki peran besar.

Baca Juga: Lutut dan Dengkul Sering Sakit, Gunakan Pelumas Alami dari dr Zaidul Akbar

Ketika seorang perempuan aktif secara seksual, tubuh menghitung peluang untuk hamil. Dalam kasus lain, ia menemukan ovulasi hampir tidak ada gunanya.

Bahkan jika seorang perempuan berhubungan seks, tetapi tidak terlalu sering, tubuh tidak akan menerima sinyal yang jelas.

Baca Juga: Sinopsis Film Beauty and The Beast di Trans TV, Kisah Pangeran yang Dikutuk yang Berharap Cinta Wanita Muda

"Secara mekanis, kemungkinan ada hubungannya dengan estrogen, tetapi kami tidak tahu jalur pastinya," kata penulis studi Megan Arnot.***

 

Editor: Sutriani Nasiruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x