GOWAPOS - Mahasiswa asal Indonesia yang sedang kuliah di Turki membagikan pengalamannya menggunakan dua bahasa pengantar saat perkuliahan.
Bagi mahasiswa asal Indonesia yang menempuh pendidikan di luar negeri tentu menemukan banyak tantangan. Sebuah tantangan menarik dialami pula oleh mahasiswa asal Indonesia yang sedang kuliah di Turki, bernama Yadi Rahmat (27).
Dua bahasa pengantar
Pria yang akrab disapa Rahmat itu membagikan satu pengalaman menantangnya ketika memulai perkuliahannya di salah satu kampus di Turki. Ia harus menggunakan dua bahasa pengantar sekaligus dalam proses pembelajaran yang diikuti.
Dua bahasa pengantarnya yakni bahasa Arab dan Turki. Tapi pihak kampus juga menyediakan kelas persiapan bahasa Turki dan Arab bagi calon mahasiswa yang mengambil jurusan Ilahiyat atau Theology, termasuk jurusan yang ditempuh Rahmat.
Ia saat ini berstatus sebagai mahasiswa Pascasarjana jurusan Tafsir. Untuk sampai ke titik sekarang, sebelumnya ia berupaya menguasai penuh dua bahasa tersebut. Menurut Rahmat, rata-rata perguruan tinggi di Turki menggunakan bahasa Turki sebagai bahasa pengantar.
Ada pula kampus yang mewajibkan menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Arab setiap perkuliahan. Namun itu tergantung pada aturan yang berlaku di masing-masing kampus di Turki.