Network
GOWAPOS - dr. Zaidul Akbar menyajikan resep minuman herbal untuk menyembuhkan asam urat, gunakan dua bahan dasar ini dalam proses pembuatannya.
Penyakit asam urat atau gout sering menyerang orang dewasa pada rentang usia 30 tahun ke atas. Gangguan yang dirasakan adalah rasa nyeri di bagian persendian atau radang sendi akibat naiknya kadar asam urat dalam tubuh.
Namun seringkali orang tidak sadar, apakah nyeri sendi yang dirasakan karena dampak asam urat atau sakit rematik, sehingga berbeda cara mengatasinya. Apalagi bagi yang hanya menganggap kondisi itu sebatas sakit badan biasa, mungkin pengobatannya sekedar melakukan pijatan di bagian yang sakit tanpa menelusuri penyebabnya terlebih dahulu.
Beberapa gejala umum penderita asam urat antara lain nyeri persendian, pembengkakan bagian sendir, rasa panas pada persendian, merasa tidak nyaman di bagian tersebut, dan muncul benjolan di area sendi.
Baca Juga: Bukan Pakai Antibiotik, Ini Tata Cara Atasi Sariawan dengan Herbal dari Penjelasan dr. Agus Rahmadi
Resep herbal
Ketimbang melakukan pengobatan dengan bahan kimia, penderita asam urat bisa menggunakan resep alternatif menggunakan minuman berbahan herbal. dr. Zaidul Akbar menyebutkan dua bahan dasar yang bisa digunakan untuk resep minuman herbal tersebut yakni pare dan sereh (serai).
"Sebenarnya kalau mau pakai resep yang saya kasih yaitu pare dan serai itu sudah baik. Tapi airnya anda harus asup lebih banyak," kata dr. Zaidul Akbar, dilansir dari kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official.
Selain menggunakan dua bahan dasar tadi, dr. Zaidul menyarankan untuk ditambah dengan kacang panjang dan seledri untuk diblender dan dikonsumsi secara bersamaan. Sedangkan pereda rasa nyeri, dapat menggunakan campuran jahe dan kunyit.
Baca Juga: Resep Herbal Atasi Penyakit Flu dari dr Zaidul Akbar: Rebusan Kunyit dengan Manfaat Lainnya
Makanan yang dikurangi
Penderita asam urat juga disarankan agar menghentikan konsumsi makanan dengan kadar asam tinggi seperti produk dari tepung dan nasi putih.
"Kemudian produk-produk yang mengandung tepung, atau nasi, atau gula pasir yang tinggi, kemudian daging-dagingan itu dikurangi dulu atau distop dulu," tutur dr. Zaidul.***
