65 Negara Kerahkan Tim Penyelamat Korban Gempa Bumi Turki, Rumah Sakit Keliling Juga Dipersiapkan

8 Februari 2023, 07:37 WIB
Situasi gempa bumi Turki/Tangkapan layar /Instagram.com/@qom_berooz/

GOWAPOS - Tim penyelamat dari 65 negara dunia sudah tiba di Turki untuk membantu proses pemulihan korban pasca gempa bumi.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 telah mengguncang 10 provinsi di Turki, hingga ke Suriah dan Palestina.

Akibat dari guncangan besar itu namyak fasilitas dan gedung-gedung tinggi runtuh sampai menelan korban jiwa.

Proses penyelamatan hingga saat ini terus dilakukan, termasuk dengan menerima tim penyelamat dari negara-negara sahabat.

Baca Juga: Chelsea Harap Thiago Silva Teken Kontrak Baru, Butuh Sosok Pemimpin di Tengah Para Pemain Muda

Bantuan negara sahabat

Setidaknya sudah ada 65 negara termasuk 19 negara Uni Eropa yang sudah mengerahkan timnya ke Turki.

Hampir 3.000 personil pencarian dan penyelamatan dari masing-masing negara turun langsung ke lokasi terdampak.

Uni Eropa menetapkan mekanisme perlindungan sipil beberapa jam usai mengetahui terjadinya gempa tanggal 6 Februari kemarin.

Mereka membawa 19 anggota serikat pekerja dan 25 pasukan tim SAR Albania dan Montenegro untuk segera melakukan aksi kemanusiaan di Turki.

Baca Juga: Jadwal Keberangkatan Kereta Api Rute Jakarta - Cilacap Tanggal 8 Februari 2023, Pagi Hingga Sore

72 anjing terlatih dari berbagai negara ditugaskan untuk mencari jejak korban di lokasi gempa.

Peran penting Azerbaijan dan Amerika Serikat

Azerbaijan menjadi negara pertama yang menurunkan tim penyelamat ke Turki, setelah mendengar adanya ribuan korban jiwa.

Mereka mengirimkan 400 personil bersama dua pesawat bantuan, hingga rumah sakit keliling lengkap dengan peralatan medis.

Amerika Serikat merupakan negara yang pertama memberikan informasi gempa bumi itu secara global.

Presiden Joe Biden mengerahkan 75 anggota penyelemat terlatih ke Turki. Israel tidak ketinggalan telah menurunkan 150 insinyur, tenaga medis, dan pekerja bantuan lainnya.

Perwakilan tentara mereka mengaku tindakan tersebut murni untuk menyelamatkan korban jiwa.

"Bantuan langsung dilakukan dalam upaya menyelamatkan nyawa." katanya, dikutip dari laman Hurriyet Daily News.

Kampanye bantuan yang begitu masif terus dilakukan oleh berbagai negara besar melalui media masing-masing sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan.***

Editor: Andi Novriansyah Saputra

Sumber: Hurriyet Daily News

Tags

Terkini

Terpopuler