Jet Tempur Amerika Serikat Tembak Jatuh Objek Tak Dikenal Seukuran Mobil Kecil yang Terbang di Alaska

11 Februari 2023, 06:36 WIB
Brigadir AS Jenderal Patrick Ryder, Kepala Jubir Pentagon, /Tangkap Layar Youtube/Department of Defense/

GOWAPOS - Jet tempur F-22 Amerika Serikat menembak jatuh sebuah benda tak dikenal (UFO) yang terbang di atas Alaska, pada hari Jumat, 10 Februari 2022.

Hal tersebut diungkapkan oleh para pejabat AS, kurang dari seminggu setelah militer menjatuhkan sebuah balon China yang melintasi wilayah udara Amerika Serikat.

Kepala Jubir Pentagon, Brigadir AS Jenderal Patrick Ryder mengatakan bahwa sebuah rudal sidewinder menjatuhkan objek yang seukuran mobil kecil.

Perintah penembakan datangnya langsung dari gedung putih sesuai perintah Presiden Joe Biden. Walaupun objek tersebut dilaporkan tidak menimbulkan ancaman militer dan cukup sederhana.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Hari Ini, 11 Februari 2023: Hujan Merata di Semua Wilayah pada Siang Hari

Sebelumnya, jet tempur F-22 AS lainnya menembak jatuh apa yang disebut pemerintah AS sebagai balon pengintai China di lepas pantai Carolina Selatan pada 4 Februari 2023, setelah perjalanan selama seminggu melintasi Amerika Serikat dan sebagian Kanada.

Pada insiden ini Presiden Biden mendapat kritikan dari Partai Republik dan bahkan beberapa rekan Demokratnya karena menunggu sebelum dia bertindak melawan balon pertama itu.

Tidak hanya itu, berkat Insiden itu pula yang akhirnya memicu krisis diplomatik antara dua ekonomi terbesar dunia. Bahkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan rencana perjalanan ke Beijing.

Terkait objek terbaru yang ditembak jatuh Pentagon dan Gedung Putih menolak memberikan penjelasan rinci, hanya mengatakan bahwa itu jauh lebih kecil daripada balon China. Pentagon mengatakan pesawat itu terbang sekitar 40.000 kaki (12.190 meter), menimbulkan risiko bagi lalu lintas udara sipil.

Baca Juga: Sinopsis Film SHUT IN di TRANSTV: Kisah Psikolog Terperangkap dalam Badai dan Harus Selamatkan Anak Laki-laki

"Kami tidak tahu siapa yang memiliki objek ini," kata juru bicara Gedung Putih John Kirby.

Objek itu ditembak jatuh di bagian timur laut jauh Alaska dekat perbatasan Kanada. Objek tersebut pertama kali terdeteksi pertama kali terdeteksi pada 9 Februari 2023 menggunakan radar darat.

Objek tersebut diketahui tanpa awak sesuai pernyataan Ryder bahwa pilot Amerika yang terbang di sampingnya memastikan bahwa tidak ada manusia di dalamnya. Selain itu, objek tersebut tidak mampu bermanuver dan tidak menyerupai pesawat terbang.

Ryder dan pejabat lainnya belum mengonfirmasi apakah itu hanya balon cuaca atau jenis balon lainnya.

"Itu bukan pesawat semata," kata Ryder dalam jumpa pers.

Menjawab pertanyaan mengapa otorisasi Biden diperlukan dalam penembakan kali ini, Ryder mengakui bahwa komandan militer AS yang mengawasi wilayah udara Amerika Utara memiliki wewenang untuk menembak jatuh objek yang menimbulkan risiko atau risiko militer bagi rakyat Amerika.

"Dalam kasus khusus ini, ditetapkan bahwa ini merupakan ancaman yang masuk akal bagi lalu lintas udara," kata Ryder.

Otoritas pejabat AS telah menjelajahi lautan untuk menemukan puing-puing dan bagian bawah gadget elektronik, sejak balon pengintai China setinggi 200 kaki (60 meter) ditembak jatuh.

Ryder pun menambahkan bahwa sejumlah besar balon telah ditemukan, menunjukkan pejabat Amerika akan segera memiliki lebih banyak informasi tentang kemampuan spionase China yang canggih di atas kapal.

"Itu akan sangat bermanfaat bagi kami untuk mempelajarinya lebih lanjut," kata Ryder.***

Editor: Burhan SM

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler