Ukraina Peringati Satu Tahun Invasi Militer Oleh Rusia, Volodymyr Zelenskyy: Berakhir dengan Kemenangan Kami

24 Februari 2023, 14:40 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berniat bertemu Presiden China Xi Jinping yang telah menyatakan akan menjadi mediator. /

GOWAPOS - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa negaranya akan memenangkan perang dari Rusia.

Volodymyr Zelenskyy bersama rakyatnya di Ukraina telah menjalani prosesi upacara untuk memperingati satu tahun masa invasi militer Rusia. Pertemuan mereka diadakan di kota paling terdampak yaitu Bucha.

 

Ia menyampaikan bahwa invasi akan terus berlanjut, tapi sudah memastikan kemenangan akan tiba pada negaranya.

“Kejahatan masih ada dan pertempuran terus berlanjut saat ini. Nmaun, kami percaya bahwa ini akan berakhir dengan kemenangan kami,” kata Volodymyr Zelenskyy, dikutip dari laman Deutsche Welle.

Baca Juga: 4 Cara Mudah Cangkok Buah Mangga di Rumah, Pastikan Ikuti Alurnya Agar Panen Setiap Tahun

Bantuan dari barat

 

Informasi terbaru dari intelijen Kyiv, akan ada kemungkinan serangan baru dari Moskow termasuk serangan rudal. Meski begitu, tampaknya tidak ada kekhawatiran serius dari pemerintah Ukraina.

Apalagi ada dukungan yang konsisten dari Amerika Serikat dan negara anggota G7, telah merencanakan sanksi baru tuntuk Rusia. PBB sudah mengeluarkan hasil sidang mereka dengan menyatakan agar Rusia menarik pasukannya tanpa syarata dari Ukraina.

Kepercayaan diri Ukraina akan dukungan barat semakin menguat, usai Presiden Amerika Serikat Joe Biden dengan secara nekat datang ke Kyiv demi melanjutkan pengiriman senjata baru.

Baca Juga: Satu Tahun Pasca Invasi Pasukan Militer Rusia ke Ukraina, PBB Serukan Jalan Perdamaian

Respon China

 

China yang selama ini berdiri di posisi netral menyatakan rasa keberatan terkait langkah Joe Biden di Ukraina. Melalui Kementerian Luar Negeri, mereka berharap semua negara anggota PBB berupaya untuk mendamaikan situasi

“Semua pihak harus berani mendukung Rusia dan Ukraina agar bekerja ke titik yang sama. Kedua negara perlu didorong untuk melanjutkan dialog secepat mungkin, tulis Kementerian Luar Negeri China.***

Editor: Andi Novriansyah Saputra

Sumber: Deutsche Welle

Tags

Terkini

Terpopuler