Baca Juga: Facebook Akan Luncurkan Dompet Pembayaran Digital Buat Penggunanya
Tentu dengan adanya pembicaraan ini, menandai salah satu pertemuan internasional paling signifikan Taliban, sejak mengambil alih kendali Afghanistan pada pertengahan Agustus.
Namun, disisi lain meskipun pertemuan tersebut digelar Moskow, Namun Moskow menjelaskan, pihaknya belum siap untuk mengakui pemerintah Taliban.
Lavrov menjelaskan, Kremlin menahan pengakuan untuk Taliban, karena menunggu kelompok itu, memenuhi janji yang dibuat ketika mengambil alih kekuasaan, termasuk inklusivitas politik dan etnis dari pemerintah baru.
Baca Juga: Ria Ricis Dilarikan ke Rumah Sakit, Diduga Keracunan Makanan
Kritikus mengatakan Taliban, yang tetap dilarang sebagai organisasi "teroris" di Rusia, karena Kritikus tersebut menilai Taliban mundur dari janji untuk melindungi hak-hak perempuan dan minoritas.
Pengamat mengatakan kelompok itu juga menganiaya musuhnya, setelah secara terbuka mengesampingkan hal ini.
Selaij itu dalam pertemuan yang digelar kali ini, pihak perwakilan Amerika Serikat tidak hadir, melihat kondisi tersebut Lavrov mengatakan, Moskow menyesali ketidakhadiran Amerika Serikat.
Di mana, Washington sebelumnya mengatakan tidak akan bergabung dengan putaran pembicaraan di ibukota Rusia ini, karena alasan teknis tetapi berencana untuk melakukannya di masa depan
Selanjutnya dalam pertemuan tersebut, Delegasi Taliban dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Abdul Salam Hanafi, seorang tokoh senior dalam kepemimpinan baru Afghanistan yang memimpin pembicaraan dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat pekan lalu.