DK PBB dan Dunia Kecam Tindakan Rusia Serang Ukrania, Guterres: Konflik Harus Dihentikan Sekarang

- 24 Februari 2022, 13:45 WIB
Ilustrasi militer Rusia.
Ilustrasi militer Rusia. /Pixabay/Alex343/

GOWAPOS - Serangan Rusia terhadap Ukrania menimbulkan reaksi dunia, mengutuk serangan tersebut, tak terkecuali Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dewan Keamanan PBB mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Rabu, 23 Februari 2022 karena menyerang Ukraina ketika 15 anggota badan itu bertemu di New York.

Yang sementara mencoba meredakan ketegangan yang meningkat selama berminggu-minggu.

Baca Juga: Rusia Serang Ukrania, Invasi Besar-besaran Kagetkan Warga dan Segera Berlindung, Joe Biden Kutuk Serangan

"Pada saat yang tepat saat kami berkumpul di dewan untuk mencari perdamaian, Putin menyampaikan pesan perang dengan sangat meremehkan tanggung jawab Dewan ini. Ini adalah keadaan darurat yang parah," kata Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield kepada dewan.

Dalam pidato di TV pemerintah Rusia, yang disiarkan bersamaan dengan pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, Putin mengumumkan operasi militernya di Ukraina Timur.

Pasukan Rusia menembakkan rudal ke beberapa kota Ukraina dan mendaratkan pasukan di pantai selatannya.

Baca Juga: Roy Suryo Siap Laporkan Menag Yaqut ke Polda Metro Jaya:Terkait Analogi Suara Muadzin dengan Gonggongan Anjing

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan dewan bahwa itu adalah momen paling menyedihkan dalam lebih dari lima tahun masa jabatannya, dengan memohon Presiden Putin, atas nama kemanusiaan bawa pasukan Anda kembali ke Rusia.

"Konflik ini harus dihentikan sekarang," katanya yang dikutip dari The Mirror pada Kamis, 24 Februari 2022. 

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia memberi tahu dewan tentang langkah Moskow selama pertemuan, membenarkannya berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB, yang mencakup pertahanan diri individu atau kolektif oleh negara-negara terhadap serangan bersenjata.

Baca Juga: Fadli Zon Kritik Pernyataan Menag Yaqut: Pejabat Cari Masalah, Urus Haji dan Umrah tidak Becus

Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward menggambarkan langkah Rusia di Ukraina sebagai tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan.

Duta Besar Prancis untuk PBB Nicolas de Riviere mengatakan Keputusan ini diumumkan pada saat dewan bertemu, menunjukkan penghinaan yang dimiliki Rusia terhadap hukum internasional dan PBB.

Thomas-Greenfield mengatakan dia akan mengajukan Dewan Keamanan PBB pada hari Kamis, yang menurut de Riviere akan mengutuk perang yang dilakukan oleh Rusia.

Baca Juga: Hastag #TangkapYaqut Trending di Twitter, Diduga Akibat Pernyataan Menag RI Terkait Pengeras Suara Masjid

Langkah itu pasti gagal karena dapat diveto oleh Rusia, tetapi itu memberi Washington dan sekutunya kesempatan untuk mencoba dan mengisolasi Moskow atas tindakannya.

Para diplomat mengatakan dewan kemungkinan akan memberikan suara sebelum akhir minggu.

"Kami percaya bahwa pintu menuju solusi damai untuk masalah Ukraina tidak sepenuhnya tertutup, dan tidak seharusnya begitu," kata PBB di China.

Baca Juga: Game Elden Ring Resmi Diluncurkan pada 25 Februari 2022: Bisa Dimainkan di PlayStation

Duta Besar Zhang Jun mengatakan kepada Dewan Keamanan ketika kekerasan meningkat di Ukraina.

Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya mengatakan Rusia baru saja menyatakan perang terhadap negaranya dan mengatakan kepada Nebenzia di akhir pertemuan dewan kalau tidak ada api penyucian bagi penjahat perang. Mereka langsung masuk neraka.

"Kami tidak agresif terhadap rakyat Ukraina, tetapi melawan junta yang berkuasa di Kyiv," jawab Nebenzia.***

 

Editor: Subair Pare


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah