Israel Blokade Total Jalur Gaza, Kelompok HAM Internasional: Rumah Sakit Berisiko Jadi Kamar Mayat

- 13 Oktober 2023, 13:45 WIB
Sebuah pemandangan menunjukkan rumah-rumah dan bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Kota Gaza, 10 Oktober 2023.
Sebuah pemandangan menunjukkan rumah-rumah dan bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Kota Gaza, 10 Oktober 2023. /Reuters/Mohammed Salem/

GOWAPOS - Pemadaman listrik di Jalur Gaza yang disebabkan oleh “blokade total” Israel memicu kecaman dan seruan dari kelompok hak asasi manusia internasional untuk mengambil tindakan segera karena “rumah sakit berisiko berubah menjadi kamar mayat” di tengah pemboman besar-besaran Israel.

Satu-satunya pembangkit listrik di Gaza kehabisan bahan bakar dan ditutup setelah keputusan Israel untuk memutus pasokan menyusul serangan multi-cabang oleh Hamas.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC), sebuah badan amal medis, pada hari Kamis menyebut eskalasi tersebut “menjijikkan”, dan memohon kepada Israel dan Hamas “untuk mengurangi penderitaan warga sipil”.

“Ketika Gaza kehilangan aliran listrik, rumah sakit pun kehilangan pasokan listrik, sehingga bayi baru lahir yang berada di inkubator dan pasien lanjut usia yang membutuhkan oksigen berada dalam risiko. Dialisis ginjal berhenti, dan rontgen tidak dapat dilakukan. Tanpa listrik, rumah sakit berisiko berubah menjadi kamar mayat,” kata Fabrizio Carboni, direktur regional ICRC untuk Timur Dekat dan Tengah, dalam sebuah pernyataan.

“Keluarga di Gaza sudah kesulitan mengakses air bersih. Tidak ada orang tua yang mau dipaksa memberikan air kotor kepada anaknya yang haus,” imbuhnya.

Pemboman Israel terhadap Gaza menyusul serangan Hamas terhadap Israel selatan telah menewaskan empat staf ICRC di wilayah tersebut, menurut juru bicara badan amal tersebut.

Seorang perwakilan dari Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza pada hari Rabu mengatakan bahwa pihak berwenang Israel telah menargetkan petugas pertolongan pertama yang membantu warga sipil, dan meminta bantuan komunitas global.

“Kami menderita… dan dunia tidak bergerak sedikit pun. Ini adalah SOS untuk seluruh dunia… Anda harus membantu kami,” katanya kepada wartawan setelah diumumkan bahwa satu-satunya pembangkit listrik di Gaza telah kehabisan bahan bakar.

Sementara itu, Human Rights Watch, sebuah organisasi hak asasi manusia global, mengatakan pemerintah Israel, penguasa pendudukan atas Gaza, berdasarkan hukum internasional harus memastikan bahwa kebutuhan dasar penduduk terpenuhi.

Halaman:

Editor: Burhan SM

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x