Tafsir Surah Al Fatihah Ayat 6 Sesuai Penjelasan dari Kementerian Agama RI: Istiqomah di Jalan yang Lurus

8 Agustus 2023, 11:51 WIB
Sejumlah perwakilan massa dari Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia (ASRI) menggelar sujud syukur di masjid Syekh Abdul Manan Islamic Center, Indramayu, Rabu (2/8/2023 /Foto/Ist/KC/

GOWAPOS - Berikut tentang tafsir surah al Fatihah ayat 6 yang diinterpretasikan melalui metode khusus dari Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Al-Qur'an adalah kitab suci bagi umat Islam yang terdiri dari 114 surah, 30 juz, dan 6.238 ayat menurut riwayat Hasfh, 6.214 ayat menurut riwayat Warsy, atau 6.262 ayat menurut riwayat ad-Dur.

Setiap surah dalam kitab suci tersebut diturunkan di dua kota suci yakni Madinah dan Mekkah. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam memperolehnya sebagai kitab suci terakhir untuknya selaku penuntun Nabi dan Rasul.

Untuk memahami isi al-Qur'an dibutuhkan panduan tafsir baik dari kalangan ulama, atau dirancang oleh lembaga agama yang berwenang. Salah satu tafsir yang diulas kali ini adalah surah al-Fatihah ayat 6.

Baca Juga: Tafsir Surah Al Fatihah Ayat 5 Sesuai Penjelasan dari Kementerian Agama RI: Alasan Beribadah Kepada Allah

Tafsir surah al-Fatihah ayat 6

Sebelum mengetahui isi dari tafsir surah al Fatihah ayat 6, berikut bacaan ayat dan terjemahannya.

Ihdinas-siraatal mustaqiim

Terjemahan:

Bimbinglah kami ke jalan yang lurus.

Jalan yang lurus adalah jalan hidup sesuai dengan ajaran Islam dalam al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa sallam, atau dianggap baik secara moral. Tafsir tahlili oleh Kemenag RI menjelaskan bahwa manusia memohon petunjuk jalan yang lurus dan meminta kepada Allah Subhanahu Wa Ta'aala agar istiqomah di jalan tersebut.

Baca Juga: Tafsir Surah Al Fatihah Ayat 4 Sesuai Penjelasan dari Kementerian Agama RI: Apa yang Dimaksud Hari Pembalasan?

Jalan hidup yang benar dapat membuat manusia bahagia di dunia dan di akhirat, karena mendapat ridha dari Allah. Jalan yang lurus juga dapat dimaknai sebagai hidayah, yaitu menunjukkan suatu jalan atau cara menyampaikan orang kepada orang yang ditujunya dengan baik.

Setiap Rasul membawa kepercayaan masing-masing, hukum-hukum, peraturan-peraturan, akhlak, dan berbagai pelajaran untuk kebahagiaan hidup manusia di dunia dan di akhirat. Semua itu dimaksud dengan jalan lurus.

Sebab Allah mengutus mereka para Rasul untuk menyampaikan kepada manusia agar meraih kebahagiaan hidup. Setelah mengetahui makna tersebut, sesuai dari ayat 6 surah al-Fatihah, seolah manusia memohon kepada Allah, "Bimbing dan berilah kami taufik, ya Allah dalam melaksanakan ajaran-ajaran agama kami. Betulkan kepercayaan kami. Bimbing dan berilah kami taufik dalam melaksanakan hukum, peraturan, serta pelajaran agama kami. Jadikanlah kami mempunyai akhlak mulia, agar berbahagia hidup kami di dunia dan akhirat.***

Editor: Andi Novriansyah Saputra

Sumber: Quran Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler