5 Wasiat Penting Untuk Pemuda, Diantaranya Rindu Bidadari Surga

- 7 Oktober 2021, 07:14 WIB
Ilustrasi seorang pemuda saat berdoa.
Ilustrasi seorang pemuda saat berdoa. /Unsplash/@masjidmpd

GowaPos.com - Usia muda adalah usia yang paling produktif, dengan dukungan fisik yang prima banyak hal yang bisa dilakukan pada usia ini. Namun, terkadang dengan kesibukan dan euforia masa muda banyak pemuda yang terjerumus dan melupakan kehidupan akhirat mereka.

Hal ini tidak luput dari perhatian ulama-ulama kita yang berupaya menasehati para pemuda agar kembali pada ketaatan kepada Allah Swt.

Seperti yang dikemukakan ulama terkemuka Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr pada sebuah kesempatan beliau mengemukakan wasiat-wasiat dari ulama salaf untuk para pemuda.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Berikan Amalan Doa Nabi Ayyub Untuk Sembuh Dari Semua Penyakit

Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr sendiri dikenal sebagai salah satu tim pengajar dan guru besar bidang Aqidah di Universitas Islam Madinah Saudi Arabia. Beliau juga menjadi pengisi tetap pengajian di Masjid Nabawi, dimana tidak sembarang ulama diizinkan mengajar disana.

Berikut ini lima wasiat untuk pemuda yang beliau kemukakan sebagai berikut:

Wasiat Pertama

Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam kita al-Hilyah: Dari Abu al-Malih, beliau berkata bahwa Maimun bin Mihran saat kami bermajelis bersamanya berkata, "Wahai para pemuda, letakkan kekuatan dan semangat muda kalian pada ketaatan kepada Allah."

Maksudnya, manfaatkan kekuatan dan semangat di masa muda tersebut untuk ketaatan kepada Allah, dan semua hal yang mendekatkan kepada-Nya Subhanahu wa Ta ala.

Baca Juga: Baca Ayat Kursi Sebelum Tidur, Ini Segudang Manfaat yang Luar Biasa Bagi Tubuh

Wasiat Kedua

Kemudian belia berkata, "Wahai para orang tua, sampai kapan? Wahai para orang tua sampai kapan?"

Yakni, sampai kapan kalian menunggu dan tidak memanfaatkan hidup kalian untuk ketaatan kepada Allah Subhanau wa Ta ala?

Wasiat Ketiga

Abu Nu'aim juga meriwayatkan dalam kitab al-Hilyah, dari al-Firyabi, beliau berkata, "Suatu ketika, Sufyan at-Tauri menunaikan shalat, kemudian menoleh ke para pemuda dan berkata, Jika kalian tidak salat sekarang, lantas kapan?"

Maksudnya, jika kalian tidak salat sekarang yaitu saat masih muda, kuat, dan semangat, lantas kapan kalian akan salat? kapan akan salat?

Jika para pemuda tidak memanfaatkan masa mudanya untuk memperbanyak sujud kepada Allah Swt, mungkin akan tiba suatu masa dalam hidupnya, dia ingin bersujud, namun sudah tidak mampu.

Dia ingin bersujud, meletakkan keningnya di tanah, namun sudah tidak mampu. Dia tidak mampu, dia ingin, tapi sudah tidak mampu.

Karena kekuatan di masa muda menghasilkan gerakan yang fleksibel, mudah, dan ringan, dan bisa mengerjakan sesuatu dengan mudah dan gampang.

Namun jika dia sia-siakan, mungkin akan datang masanya di mana dia ingin bersujud, namun sudah tidak memiliki kemampuan karena melemahnya kekuatan, atau rasa sakit di sebagian badannya, sehingga tidak mampu lagi bersujud, dia tidak mampu lagi bersujud.

Wasiat Keempat

Ibnu Abi Dunya meriwayatkan dalam kita beliau, Sifatu al-Jannah, dari ar-Rabi ah bin Kultum, bahwasanya beliau berkata, "Al-Hasan melihat ke arah kami, yaitu para pemuda yang duduk di sekitarnya, beliau kemudian berkata, "Wahai para pemuda, apakah kalian tidak rindu bertemu al-Huru al-Ain (bidadari surga)?"

Ini adalah pengingat agar seseorang rindu dengan surga dan nikmatnya, karena jika hal ini ada dalam hati seorang pemuda, dengan izin Allah Subhanau wa Ta ala, akan menggerakkannya beramal untuk akhirat dan berusaha menggapainya.

Allah berfirman, "Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik." (QS. Al-Isra':19).

Wasiat Kelima

Ibnu Abi Dunya meriwayatkan dalam kitab beliau, Tulu al-Amali, dari Uqbah bin Abi Sahba, beliau berkata, "Aku mendengar al-Hasan berkata Wahai para pemuda, 'waspadalah terhadap menunda-nunda nanti aku lakukan, nanti aku lakukan."

Ini adalah penyakit para pemuda. Penyakit pada masa muda adalah ucapan "Nanti aku lakukan." Penyakit yang banyak membinasakan para pemuda adalah ucapan "Nanti aku akan taubat, akan menjaga salat, akan berbakti kepada orang tuaku."

Nanti, nanti, dan terus menunda, enggan melakukannya, tidak bersegera dan tidak memanfaatkan kesempatan, tapi terus menunda-nunda, setiap kali jiwanya mengajaknya untuk bertaubat, menjaga salat, berbakti kepada orang tua, atau amalan lainnya, penyakit ini datang menghampirinya, kemudian menunda, dia berkata, "Nanti, bulan depan, tahun depan, jika aku sudah berumur sekian."

Mereka tidak bisa memanfaatkan waktunya dan terus menunda, bahkan sebagian mereka menunda taubat, hingga umur tertentu dalam hidupnya, namun ajal terlebih dahulu datang, sebelum dia mencapai umur itu.***

Editor: Burhan SM

Sumber: Yufid.TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x