Tata Cara Shalat Gerhana Lengkap dengan Waktu Pelaksanaannya

- 19 November 2021, 21:11 WIB
Ilustrasi gerhana bulan sebagian.
Ilustrasi gerhana bulan sebagian. /Pexels/

GowaPos.com -- Twitter resmi @muhammadiyah membagikan beberapa informasi terkait waktu shalat gerhana dan tata cara pelaksanaannya

Diketahui, sebagian wilayah Indonesia akan mengalami gerhana Bulan sebagian.

Dikutip pada Muhammadiyah.or.id, adapun untuk waktu puncaknya akan terjadi 19 November 2021 pada pukul 16:02 WIB/17:02 WITA dan berakhir pukul 17:47 WIB/18:47 WITA.

Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah mengimbau agar melaksanakan ibadah salat gerhana bulan (salat khusuf) serta melakukan pengamatan gerhana bulan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca Juga: Atlet Basket Asal Gowa Tanding di Pra Porprov Sulsel, Bupati Adnan: Kompak dan Solid Kunci Keberhasilan

Namun bagi wilayah yang mengalami Gerhana Bulan Sebagian dengan waktu yang sangat singkat bertepatan dengan waktu salat Maghrib seperti wilayah Yogyakarta, jika pelasanaan salat khusuf dapat mengganggu kekhusyukan salat Magrib, maka salat khusuf tidak perlu dilaksanakan.

Waktu Salat Gerhana

Salat gerhana dilaksanakan pada saat terjadi gerhana sampai dengan usai gerhana, baik pada saat gerhana Matahari maupun gerhana Bulan, pada gerhana total atau gerhana sebagian.

Apabila gerhana usai sementara salat masih ditunaikan, maka salat tetap dilanjutkan dengan memperpendek bacaan.

Dalam Rubrik Tanya Jawab Agama Majalah Suara Muhammadiyah No. 19 Tahun 2008 disebutkan bahwa orang yang dapat mengerjakan salat gerhana adalah mereka yang mengalami gerhana atau berada di kawasan yang dilintasi gerhana.

Orang yang berada di kawasan yang tidak dilintasi gerhana tidak dituntunkan mengerjakan salat gerhana.

Namun dalam kasus gerhana penumbral, tidak disunahkan melakukan salat gerhana bulan.

Hal ini karena pada gerhana penumbral piringan bulan tampak utuh dan bulat, tidak tampak ada bagian yang terpotong, hanya cahaya bulan sedikit redup dan terkadang orang tidak bisa membedakannya dengan tidak gerhana.


Pada dasarnya, salat gerhana bulan dapat dilaksanakan pada saat gerhana bulan sebagian mulai sampai dengan saat gerhana bulan sebagian berakhir.

Untuk gerhana bulan yang terjadi pada hari Jumat, 14 Rabiulakhir 1443 H/19 November 2021 M, salat gerhana dapat dilakukan sesudah Magrib atau sesudah Isyak sesuai dengan waktu terjadinya gerhana dan waktu salat di kota masing-masing.

Baca Juga: Kronologi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Diusir Massa Aksi di Semarang

Tata Cara Salat Gerhana

Salat gerhana dilaksanakan secara berjamaah, tanpa adzan dan iqamah. Dilaksanakan dua rakaat, pada setiap rakaat melakukan rukuk, qiyam dan sujud dua kali.

Salat gerhana boleh dilakukan di tanah lapang ataupun di masjid. Urutan tata cara salat gerhana adalah sebagai berikut:

a. Imam menyerukan aṣ-ṣalātu jāmi‘ah.

b. Takbiratulihram.

c. Membaca doa iftitah.

d. Membaca taawuz, basmalah lalu membaca surah al-Fatihah dan surah panjang* dengan jahar.

e. Rukuk, dengan membaca tasbih yang lama.

f. Mengangkat kepala dengan membaca sami‘allāhu li man ḥamidah, makmum membaca rabbanā wa lakal-ḥamd.

g. Berdiri tegak, lalu membaca al-Fatihah dan surah panjang* tetapi lebih pendek dari yang pertama.

h. Rukuk, sambil membaca tasbih yang lama tetapi lebih singkat dari yang pertama.

i. Bangkit dari rukuk dengan membaca sami‘allahu li man hamidah, rabbana wa lakal-hamd.

j. Sujud.

k. Duduk di antara dua sujud.

l. Sujud.

m. Bangkit dari sujud, berdiri tegak mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama tanpa membaca doa iftitah.

n. Salam.

o. Setelah salat, imam berdiri menyampaikan khutbah satu kali yang berisi nasihat serta peringatan terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah serta mengajak memperbanyak istigfar, sedekah dan berbagai amal kebajikan.***

Editor: Sutriani Nasiruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x