"Misal, ada konteks umum di waktu Dhuha, ada bacaan-bacaan yang misalnya sesuai dengan kaidah-kaidah di waktu Dhuha," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Terkait kaidah-kaidah pada waktu Dhuha, Ustadz Adi mengambil penjelasan dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Hadits tersebut menyebutkan bahwa Dhuha merupakan pengganti seluruh tasbih dari tubuh manusia.
Karena sebenarnya saat bangun tidur, seluruh sendi tubuh manusia bertasbih kepada Allah.
Mendirikan sholat Dhuha dua rakaat juga berarti menyempurnakan tasbih dari seluruh tubuh.
"Maka antum bisa cari surah-surah yang berkaitan dengan tasbih. Misal, yang agak panjang sedikit 'tsabbihisma rabbikal a'laa' (surah al-A'la), yang agak ringan sedikit 'idzaa jaa anasrullahi wal fatshu' (Surah an-Nasr). Itu terkait dengan korelasi fungsi atau keadaan suasana kita dalam kaidah Dhuha dengan ayat-ayat yang terkorelasikan dengan itu," kata Ustadz Adi Hidayat.
Karena tidak ada kemestian dalam membaca surah-surah khusus dalam sholat Dhuha, maka Ustadz Adi Hidayat menyarankan agar umat muslim memilih ayat yang berbicara sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Mengamalkan sholat Dhuha, dijelaskan Ustadz Adi juga dapat menjauhkan dari segala perbuatan buruk.