Cara Penyembelihan Hewan Kurban yang Dianjurkan Syariat

- 21 Juni 2022, 19:16 WIB
Petugas melakukan pemeriksaan sapi di kandang milik peternak di wilayah Ciamis, Kabupaten Ciamis. Hewan ternak tersebut dipersiapkan untuk kurban, beberapa waktu lalu.
Petugas melakukan pemeriksaan sapi di kandang milik peternak di wilayah Ciamis, Kabupaten Ciamis. Hewan ternak tersebut dipersiapkan untuk kurban, beberapa waktu lalu. /Nurhandoko/Pikiran Rakyat

GOWAPOS -- Idul adha 1443 hijriah tinggal menghitung hari. Amalan terbaik di bulan dzulhijjah adalah menyembelih hewan kurban.

Tapi, menyembelih hewan kurban harus sesuai dengan syariat yang telah dianjurkan dalam islam.

Cara penyembelihan hewan kurban perlu diperhatikan adalah bagaimana proses penyembelihan hewan kurban.

Hal ini berpengaruh dengan sah tidaknya ibadah kurban yang dilakukan oleh seorang muslim. Berikut ini adalah tata cara penyembelihan hewan kurban menurut Islam.

Baca Juga: Megawati Berikan Kejutan Ulang Tahun, Jokowi: Aura Kecantikan Megawati Tak Pernah Pudar

Agar tidak menyakiti hewan terlalu lama, saat melaksanakan kurban yang perlu diperhatikan adalah adab menyembelih hewan.

Hewan kurban tidak boleh sampai stress atau bahkan sampai mengamuk. Oleh sebab itu, ada adab-adab yang harus dipenuhi.

1. Berdoa

Perasaan akan bahagia kalau ibadah diterima Allah SWT. Sebagai ikhtiar, maka dahulukan berdoa terlebih dahulu. Doa menunaikan kurban ada yang panjang dan pendek.

2. Pastikan Pisau Untuk Menyembelih Tajam

Gunakan pisau yang tajam jika akan menyembelih hewan. Jangan menggunakan pisau tumpul, karena itu akan menyiksa hewan. Apalagi, urat nadi yang tidak langsung terputus tentu akan memberikan rasa sakit yang lebih lama kepada hewan kurban.

“Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan atau baik dalam segala hal. Jika kalian membunuh, maka bunuhlah dengan ihsan, jika kalian menyembelih maka sembelihlah dengan ihsan. Hendaknya kalian mempertajam pisaunya dan menyenangkan sembelihannya.” Hadis riwayat Muslim

3. Hindari Mengasah Pisau di Depan Hewan

Tidak hanya manusia yang memiliki perasaan namun hewan juga memilikinya. Ketika menjadi ancaman bagi hewan mereka akan merasa stress dan ketakutan. Tentu ini akan menjadi hal yang tidak baik dalam proses penyembelihan.

Diriwayatkan dalam hadis, Rasulullah pernah menegur seseorang yang mengasah pisau di depan hewan sembelihan. Nabi Muhammad bersabda: “Mengapa engkau tidak menajamkannya sebelumnya? Apakah engkau membuatnya mati dua kali?” hadits Riwayat Ath-Thabrani.

4. Posisi Penyembelihan Menghadap Kiblat dan Menyentuh Tanah

Posisi menyembelih yang menyentuh tanah akan lebih mudah dilakukan. Selain itu, darahnya akan langsung mengalir ke dalam tanah yang sudah digali. Posisi penyembelihan juga menghadap kiblat, seolah sedang menghadap kepada Sang Pencipta saat berkurban.

Posisi menghadap kiblat adalah organ leher yang akan disembelih. Ketika membaringkan hewan, posisikan di lambung sebelah kiri.

Imam An-Nawawi mengatakan dalam Mausu’ah Fiqhiyah Kuwaitiyah, 21:197 bahwa ada beberapa hadits tentang membaringkan hewan saat disembelih dan para ulama sepakat dengan hal ini.

Karena posisi ini dapat memudahkan penyembelih untuk memotong hewan dengan tangan kanan, serta memegangi leher dengan tangan kiri.

5. Sebut Kalimat Allah Saat Sedang Menyembelih

Ketika menyembelih hewan kurban,harus membaca basmallah terlebih dahulu. Diniatkan atas nama Allah. Allah berfirman dalam surat Al-an’am ayat 121.

“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.

Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tetaplah menjadi orang-orang yang musyrik,”

Setelah dibacakan basmalah, dilanjutkan dengan sunnah membaca kalimat takbir, serta nama orang yang berkurban.

Selama pelaksanaan kurban, tidak diperkenankan membaca bacaan lain selain kalimat yang ditujukan kepada Allah karena niat kurban hanya untuk Allah semata.

6. Tata cara saat selesai penyembelihan

Setelah disembelih, perlu memastikan bahwa bagian tenggorokan, kerongkongan dan dua urat leher kanan kiri telah terpotong sempurna. Jika hewan belum benar-benar mati, maka dilarang mematahkan leher hewan.

7. Waktu pelaksanaan penyembelihan

Waktu yang baik untuk melaksanakan ibadah kurban adalah di waktu dhuha setelah shalat ied atau lebih tepatnya pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Apabila waktu jumlah hewan kurban terlalu banyak dapat dilanjutkan keesokan harinya. Batas penyembelihan hanya sampai tanggal 13 Dzulhijjah pada saat matahari terbenam. Jika sudah melewati waktunya, maka sudah tidak bisa disebut lagi sebagai ibadah kurban.***

Sumber: dompetdhuafa.org

Editor: Sutriani Nasiruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah