Mengapa 1 Muharram Menjadi Hari Pertama Dalam Kalender Hijriyah? Simak Ulasan Menariknya

- 12 Juli 2022, 08:02 WIB
Ilustrasi. 13 ucapan selamat Tahun Baru Islam 2022 1 Muharram 1444 Hijriyah menyentuh hati yang jatuh pada tanggal Sabtu, 30 Juli 2022.
Ilustrasi. 13 ucapan selamat Tahun Baru Islam 2022 1 Muharram 1444 Hijriyah menyentuh hati yang jatuh pada tanggal Sabtu, 30 Juli 2022. /PEXELS/Tomas Malik


GOWAPOS
-- Tahun Baru Islam 144 Hijriah atau 1 Muharram diperingati pada 30 Juli 2022 dalam kalender masehi tahun ini.

Umat muslim di seluruh penjuru dunia tentunya sangat menyambut Tahun Baru Islam pada 1 Muharram ini.

Namun terlepas dari itu, pernahkah Anda tahu tentang sejarah Tahun Baru Islam.

Berbicara mengenai sejarah, pastilah akan panjang ceritanya. Sehingga kali ini akan sedikit diulas mengenai sejarah Tahun Baru Islam 1 Muharram sebagaimana dilansir dari video di kanal YouTube kakovie bercerita, diunggah pada 20 Agustus 2020.

Baca Juga: Sinopsis GANGAA Senin 10 Juli 2022: Polisi Membawa Gangaa, Sagar dan Keluarga Sangat Sedih Melihatnya

Dikutip dari video tersebut, sejarah 1 Muharram Tahun Baru Islam ditandai dengan peristiwa besar yakni hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Kota Makkah ke Madinah.

Sehingga, pada saat itu disepakati bahwa 1 Muharram adalah hari pertama dalam Kalender Hijriah atau tahun baru Islam dan tahun 1 Hijriah adalah ketika Nabi Muhammad SAW bersama Abu Bakar hijrah dari Mekkah ke Madinah pada 622 Masehi.

Sebenarnya, hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah merupakan peristiwa hijrah ketiga selepas hijrah ke Habasyah dan Thaif.

Namun, peristiwa hijrah ke Madinah inilah yang merupakan tonggak awal pembentukan masyarakat Islam yang mandiri dan berdaulat.

Sehingga saat itu bernilai penting dan tak tergantikan dalam sejarah keemasan Islam. Momen hijrah dari Mekah ke Madinah inipun dianggap sebagai tonggak penting dalam sejarah Islam.

Karena inilah, penanggalan komariah yang digunakan umat Islam dijuluki kalender hijriah. Disebut demikian karena penanggalan ini berpatokan pada tahun pertama hijrah dari Mekkah ke Madinah.

Namun, pada dasarnya kalender hijriah ini baru digunakan secara masal dan ditetapkan sebagai kalender resmi di masa Kekhalifahan Rasyidin, khususnya di tampuk khalifah Umar bin Khattab.

Ide untuk merumuskan dan menetapkan kalender resmi Islam ini lahir dari usul gubernur Abu Musa al-Asyari yang mengalami kesulitan dalam pengarsipan surat yang ditulis tanpa tanda tahun.

Hal ini dikarenakan bangsa Arab biasanya hanya menyematkan tanggal dan bulan, tanpa membubuhi tahun.

Kala itu, Abu Musa Al-Asyari mengeluhkan setiap surat yang didapat dari Khalifah Umar bin Khattab tidak pernah bertanggal.

Karena ketiadaan tanggal, Abu Musa Al-Asyari mengaku kesulitan apabila akan mengarsipkan surat-surat tersebut.

Baca Juga: Mengapa Extraordinary Attorney Woo Gagal Tayang di SBS, Netizen Malah Sangat Bersyukur

Kondisi inilah yang mendasari umat Muslim untuk kemudian membuat kalender Islam.

Ummat Muslim saat itu masih mengadopsi peradaban Arab pra-Islam yang tanpa angka tahun, tetapi hanya bulan dan tanggal saja.

Misalnya saja, pencatatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, diketahui jatuh pada 12 Rabi'ul Awal tahun Gajah.

Pengingat tahun disematkan pada salah satu kejadian penting di antara banyak peristiwa yang terjadi sepanjang tahun.

Penentuan tahun baru Islam Perumusan Kalender Islam diprakarsai oleh Khalifah Umar bin Khattab, yang memanggil para sahabat untuk membahas permasalahan ini.

Dalam pertemuannya, Khalifah Umar dan sahabat sepakat untuk menggunakan sistem kalender yang ada (pra-Islam) untuk kemudian disempurnakan.

Namun, dalam forum itu terdapat perbedaan pendapat terkait kapan awal mula perhitungan kalender atau 1 Muharam tahun 1 Hijriah.

Kesepakatan baru tercapai ketika Ali bin Abi Thalib mengusulkan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dihitung sebagai permulaan kalender atau tahun baru Islam.

Dipilihnya momentum hijrahnya Nabi merupakan simbol perpindahan umat Islam dari masa jahiliyah ke masyarakat madani.

Pendapat ini disetujui oleh para sahabat, termasuk Khalifah Umar. Setelah itu, dibuatlah kalender Islam dengan nama Kalender Hijriah.

Penetapan Kalender Hijriah itu terjadi pada 638 Masehi, atau 17 tahun pasca-hijrahnya Nabi Muhammad SAW.

Berikut nama-nama bulan dalam Kalender Hijriah.

Muharam, Safar, Rabiul awal, Rabiul akhir, Jumadil ula, Jumadil akhir Rajab, Syakban, Ramadhan, Syawal, Zulkaidah dan Zulhijjah.***

Editor: Sutriani Nasiruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x