Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 3 Sesuai Penjelasan dari Kementerian Agama RI: Ciri-ciri Orang Bertakwa

- 11 Agustus 2023, 12:47 WIB
Ilustrasi orang bersedekah, salah satu keutamaan pada Bulan Muharram.*/unplsh.com/mupid majnun
Ilustrasi orang bersedekah, salah satu keutamaan pada Bulan Muharram.*/unplsh.com/mupid majnun /

GOWAPOS - Ulasan singkat terkait tafsir surah al Baqarah ayat 3 dalam penjelasan tafsir Kementerian Agama (Kemenag) RI, tentang ciri-ciri orang bertakwa.

Al-Qur'an adalah kitab suci bagi umat Islam yang terdiri dari 114 surah, 30 juz, dan 6.238 ayat menurut riwayat Hasfh, 6.214 ayat menurut riwayat Warsy, atau 6.262 ayat menurut riwayat ad-Dur.

Setiap surah dalam kitab suci tersebut diturunkan di dua kota suci yakni Madinah dan Mekkah. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam memperolehnya sebagai kitab suci terakhir untuknya selaku penuntun Nabi dan Rasul.

Untuk memahami isi al-Qur'an dibutuhkan panduan tafsir baik dari kalangan ulama, atau dirancang oleh lembaga agama yang berwenang. Salah satu tafsir yang diulas kali ini adalah surah al-Baqarah ayat 3.

Baca Juga: Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 2 Sesuai Penjelasan dari Kementerian Agama RI: Al-Qur'an Sebagai Petunjuk

Tafsir surah al-Baqarah ayat 3

Sebelum mengetahui tafsir surah al Baqarah ayat 3 melalui metode tahlili dari Kemenag RI, berikut isi ayat dan terjemahannya.

Al-ladziina yu'minuuna bil-gaibi wa yu qiimuunas-salaata wa mimmaa razarnaahum yunfiquun.

Terjemahan:

 (Yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan sholat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

Ayat 3 ini merupakan kelanjutan dari makna orang bertakwa dalam ayat sebelumnya. Orang-orang bertakwa adalah mereka yang beriman kepada hal-hal yang gaib, tidak tampak oleh indera mereka, seperti Allah, malaikat, surga, neraka, dan lainnya.

Baca Juga: Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 1 Sesuai Penjelasan dari Kementerian Agama RI: Makna dari Alif Lam Mim

Sebagai bukti keimanan, mereka wajib beribadah kepada Allah dengan melaksanakan sholat secara sempurna sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Mereka juga menginfakkan sebagian rezekinya di jalan kebaikan berupa harta, ilmu, kesehatan, kekuasaan, dan hal-hal bermanfaat lainnya.

Semua itu sebagai bentuk takwanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'aala. Bahkan perintah untuk menginfakkan sebagian harta dijelaskan dalam surah al-Baqarah ayat 219, Allah berfirman yang terjemahannya;

"...mereka menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah, kelebihan (dari apa yang diperlukan)."

Maksud "kelebihan" adalah setelah mereka cukup makan dan memiliki pakaian yang dipakai.***

Editor: Andi Novriansyah Saputra

Sumber: Quran Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah