Dana Covid-19 jadi Sorotan, Pengamat: Lebih Bijak Digunakan Sebagai Pembenahan Infrastruktur Kesehatan

28 Oktober 2021, 08:17 WIB
Ilustrasi Covid-19. Sejumlah Negara Asia Termasuk Indonesia Berhutang untuk Perangi Covid-19, Ahli Sebut Bebani Generasi Muda /Pexels.com/@cottonbro/

GowaPos.com -- Pengamat pemerintahan dan Tata Kelola Keuangan Negara, Bastian Lubis menyebutkan rencana Pemerintah Kota Makassar menyiapkan anggaran Rp200 miliar untuk penanganan Covid-19 pada 2022, cukup berlebihan.

"Dana Rp200 miliar tersebut akan lebih bijak bila didorong pada pembenahan infrastruktur kesehatan yang dua tahun belakangan jarang disentuh oleh pemeritnah Kota Makassar," katanya dikutip dari RakyatSulsel.com, Kamis 28 Oktober 2021.

Bastian menjelaskan, besarnya nilai anggaran itu dapat memicu kesan bahwa pemerintah tengah melakukan pemborosan anggaran dengan inovasi-inovasi yang belum efektif.

Rektor Universitas Patria Artha ini melanjutkan, Pemkot perlu lebih efisien dalam mempertimbangkan dan merencanakan anggaran sebab pemasukan daerah juga belum begitu stabil.

Baca Juga: dr Zaidul Akbar Sarankan Mengonsumsi Buah Ini Untuk Meningkatkan Antioksidan Dalam Tubuh

“Memang katanya ada efesiensi, tapi itu menyesuaikan dengan pendapatan yang juga targetnya tidak tercapai, bukan suatu prestasi. BUMD-nya juga gak ada yang menyetor, bahkan PDAM tidak menyetor, jadi ada suatu pembiaran,” ujar dia.

Ia menyebut Pemkot Makassar sudah terlalu boros dalam penggunaan anggaran. Sebagai contoh, pengadaan GeNose yang belum juga terpakai dan kontainer yang dinilai nirmanfaat.

“Saya sepakat dengan IDI, karena belum pernah terjadi di Indonesia, alat GeNose dipakai untuk mengecek paru-paru. Kontainer itu juga tidak ada manfaatnya. Untuk apa dibuat itu? Sudah ada puskesmas. Kecuali ini adalah daerah terpencil,” imbuh Bastian.

Baca Juga: BRI Liga 1 : Bali United Perkasa Taklukkan PSS Sleman, Arema Dipaksa Berbagi Angka dengan Persita

“Saya sudah menganalisa lebih dari 200 kabupaten kota untuk dana Covid-19, anggaran Kota Makassar sudah terlalu besar untuk saya,” pungkas Bastian.

Sementara itu, Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Makassar, Mario David memprediksi anggaran Covid-19 pada APBD Pokok 2022 tidak akan mencapai Rp200 miliar karena kasus sudah mulai melandai. Paling tinggi, kata dia, berada di angka Rp100 miliar.

Dia mengatakan, pemkot sebaiknya fokus dalam pembenahan sejumlah fasilitas kesehatan kota pada APBD Pokok 2022. Seperti pembenahan rumah sakit tipe C yang cukup krusial.

Dia menguraikan, persiapan rumah sakit yang ada di Batua, Rumah Sakit Ujung Pandang segera selesai, Rumah Sakit Sudiang perencanannya sudah harus di situ, Rumah Sakit di Minasa Upa dan Rumah Sakit Ibu dan Anak Mamajang segera dibangun, dan memperkuat 47 puskesmas lainnya.

Baca Juga: Berliana Lovell Akui Dirinya Tidak Nyaman Dengan Image Perempuan Seksi, Begini Sifat Aslinya

Legislator Nasdem ini menambahkan, jika seluruh sarana ini dibenahi, anggaran dapat ditekan untuk mengatasi persoalan isolasi, nilai bed occupancy rate (BOR), hingga vaksinasi.

“Kalau orang Covid-19 larinya ke mana? Dari pada ke hotel atau Kapal Umsini lagi, mendingan ke RS dan puskesmas sebagai sarana fasilitas kesehatan. Jadi perlu dimantapkan fasilitas kesehatan,” ujar Mario.***

Sumber: RakyatSulsel.com

 

Editor: Sutriani Nasiruddin

Tags

Terkini

Terpopuler