Kasus Aktif per Hari Sebabyak 2.264, Masa Pandemi di Makassar Masuk Gelombang Ketiga Puncaknya Maret 2022

15 Februari 2022, 15:26 WIB
Ilustrasi pandemi Covid 19 /Pexels

GOWAPOS — Kasus aktif per hari di Makassar sebanyak 2.264 orang, itu artinya masa pandemi Corona Makassar saat ini sudah memasuki fase gelombang ketiga.

Bukan hanya itu, Epidemiolog Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Ansariadi memprediksi puncak gelombang ketiga COVID di Makassar terjadi pada akhir Maret mendatang.

Menurutnya kasus di Sulsel, termasuk Makassar, sudah diperkirakan karena tren secara global, nasional, seperti itu.

“Peningkatan ini adalah karena munculnya varian baru, yaitu Omicron," katanya dikutip dari detik, Selasa 14 Februari 2022.

Baca Juga: Bikin Heboh! Geng Dokter Hospital Playlist Unggah Foto Bareng, Netizen: Ini Syuting Season 3 Kah?

Meski puncaknya diperkirakan mulai pertengahan hingga akhir Maret mendatang, dirinya belum mau sesumbar lebih jauh terkait hal tersebut.

"Jika polanya sama, diperkirakan (gelombang ketiga COVID-19) akan sampai pertengahan hingga akhir Maret,” jelasnya.

Apalagi, lanjutnya, kasus COVID-19 di Kota Makassar, umumnya Sulsel, masih akan terjadi beberapa minggu ke depan.

Namun peningkatan kasus yang cukup tinggi itu, baik dalam hal ini jumlah kasus berat yang butuh penanganan di rumah sakit maupun jumlah kematian, disebut masih relatif rendah jika dibandingkan efek varian Delta pada 2021.

"Contoh di Makassar, dua hari terakhir, sekitar 500-an kasus baru per hari yang dilaporkan. Tahun lalu, ketika jumlah kasus baru seperti itu, laporan kematian per hari biasanya 5-10 orang per hari. (Sementara) saat ini hanya 1 orang yang dilaporkan (meninggal) karena COVID-19 per hari," terang Ansariadi.

Baca Juga: Alasan Hakim Tak Memberi Hukuman Kebiri untuk Herry Wirawan Pelaku Pemerkosa 13 Santriwati

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas ini menegaskan disiplin protokol kesehatan (prokes) tetap harus jadi standar utama pencegahan penularan Corona. Juga diiringi dengan peningkatan realisasi vaksinasi.

"Peningkatan cakupan vaksinasi dosis 2 harus ditingkatkan ke 80 persen dari yang saat ini masih berkisar 53 persen. (Tujuan vaksinasi) untuk mengurangi beratnya gejala klinis COVID-19," papar dia.***

Editor: Sutriani Nasiruddin

Tags

Terkini

Terpopuler