Network
GOWAPOS - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menetapkan kuliner di Kota Makassar sebagai salah satu potensi ekonomi kreatif unggulan setelah melalui uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PMK3I).
Tim uji petik PMK3I Kemenparekraf menemukan bahwa kuliner merupakan subsektor yang paling dominan di antara enam subsektor ekonomi kreatif lainnya seperti fesyen, kriya, film, fotografi, dan seni pertunjukan.
Penetapan tersebut ditandai dengan penandatanganan berita acara hasil uji petik antara Pemkot Makassar dan Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf terkait PMK3I. Hal ini juga akan diresmikan melalui surat keputusan yang dikeluarkan oleh Kemenparekraf.
Kuliner di Kota Makassar dianggap unggul dibandingkan dengan subsektor ekonomi kreatif lainnya, karena kota ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Dalam hal ini, kuliner Makassar memiliki resep dan ciri khas yang tidak dimiliki oleh kota-kota lain di Indonesia.
Meskipun kuliner menjadi ekonomi kreatif unggulan Kota Makassar, Pemkot Makassar tetap memberikan perhatian pada subsektor lainnya karena memiliki keterkaitan yang erat. Misalnya, subsektor kriya diperlukan dalam hal pengemasan produk kuliner. Selain itu, pembenahan juga dilakukan dalam tata saji agar setiap jenis kuliner memiliki ciri khasnya sendiri.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, menyambut baik hasil uji petik PMK3I Kemenparekraf ini. Ia mengungkapkan pentingnya berbagi tugas antara pemerintah kota dan pelaku industri kuliner untuk memperkuat branding Makassar Kota Makan Enak dan meningkatkan kepopuleran industri kuliner di kota tersebut.
"Jadi, mari kita berbagi tugas apa-apa yang mesti dilakukan pemerintah kota agar ini tidak hanya sampai di sini tapi membuat industri kuliner kita semakin dikenal. Saya pikir kita harus buat tersistem," ucap Danny Pomanto, Selasa, 18 Juli 2023, kemarin.***
