GowaPos.Com - Postingan Presiden Jokowi saat sholat Idul Adha di sosial media, Twitter menuai pro kontra terkait kata Muazin.
Sebagian besar netizen mempersoalkan kalau pelaksanaan sholat Idul Adha tidak menggunakan Muazin, sehingga tidak sedikit diantara warganet menertawakan dan membully admin akun Jokowi.
Namun semuanya dijawab dengan jelas Tuan Guru Bajang dalam instagram @tuangurubajang pada Kamis, 22 Juli 2021.
Baca Juga: Bela Presiden Jokowi, Ruhut Sitompul: Semakin Gila, Pekerjaan Tukang Parkir Diambil
Menurut Tuan Guru Bajang, banyak komen terkait kata 'muazin' dalam postingan Pak Jokowi @jokowi di twitter. Tidak sedikit yang membully dan mentertawakan. Alasannya, tidak ada azan dalam shalat Id sehingga tidak perlu muazin.
Banyak pertanyaan terkait ini kepada saya melalui pesan pendek dan whatsApp. Karena ini masalah fikih, saya kutipkan saja tulisan Imam Nawawi RA dalam Al-Majmu, salah satu kitab babon dalam fikih Syafii.
Baca Juga: Singgung Kekerasan Satpol PP di Gowa, Jokowi: Memanaskan Suasana
Jadi istilah Muazin juga dipakai dalam shalat Id, hanya saja yang diserukan bukan azan yang biasa namun ucapan "Ash-Shalatu jamiah". Dan inilah yang diamalkan selama ini.
''Pesan saya untuk diri saya dan kita semua, mari beragama dengan kejernihan dan kerendahan hati, jauhkan diri dari sifat gampang menyalahkan apalagi menghina orang lain. Siapapun itu. Apalagi kalau kita sendiri ternyata masih fakir ilmu, ''jelas Tuan Guru Bajang mengakhiri unggahannya di instagram. ***