Kasus Omicron Pertama di Indonesia Terdeteksi, RSDC Wisma Atlet Diisolasi Hingga 7 Hari

- 17 Desember 2021, 14:02 WIB
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal Suharyanto
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal Suharyanto / BNPB/

GowaPos.Com - Varian Omicron terdeteksi telah masuk di Indonesia dan menjadi kasus pertama.

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, telah mengumumkan kasus pertama varian Omicron di Indonesia pada 16 Desember 2021.

Varian baru Covid-19 itu terdeteksi dari seorang pekerja pembersih di sekitar Wisma Atlet.

Baca Juga: Omicron Masuk di Indonesia, Presiden Jokowi: Upayakan tidak Terjadi Penularan Lokal

Menindak lanjuti masalah tersebut, pemerintah langsung bergerak cepat menerapkan berbagai kebijakan untuk mencegah penularan varian Omicron.

Salah satu keputusan yang diambil pemerintah adalah mengisolasi Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet kemayoran hingga 7 hari ke depan.

Keputusan itu tidak lepas dari penemuan varian Omicron pertama di sekitar kawasan rumah sakit.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Omicron di India Kemungkinan Terjadi Awal Tahun 2022, Satgas Tingkatkan Vaksinasi Ganda

“Perkembangan situasi terakhir mendorong pemerintah untuk bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus varian Omicron. Mengisolasi RSDC merupakan langkah yang efektif untuk tujuan itu,” kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal Suharyanto pada 16 Desember, dikutip dari laman Satgas Covid-19.

Seperti diketahui, RSDC Wisma Atlet adalah rumah sakit khusus untuk merawat pasien yang terdampak Covid-19 sejak pandemi melanda Indonesia.

Beberapa tower rumah sakit difungsikan sebagai ruang karantina pelaku perjalanan internasional.

Baca Juga: 3 Perbedaan Varian Omicron dan Delta yang Perlu Diketahui: Menyebar Lebih Cepat

Sebagai tempat cadangan, Suharyanto mengatakan jika pemerintah sudah membuka Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara sebagai lokasi karantina terpusat bagi anggota PMI, ASN dan pelajar.

“Rusun Nagrak mempunyai kapasitas lebih dari 4.000 tempat tidur. Dua hari sebelumnya saya sudah mengecek kesiapannya,” tutur Letnan Jenderal Suharyanto.

Sebenarnya, tenaga kesehatan dari Wisma Atlet akan dibagi untuk memberikan pelayanan di Rusun Nagrak.

Baca Juga: Seorang Petugas Kebersihan RS Wisma Atlet Jakarta Terkomfirmasi Omicron: Kasus Pertama di Indonesia

Tapi karena kebijakan isolasi 7 hari tersebut, Ketua Satgas meminta bantuan tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Jakarta.

Suharyanto meminta kepada para pasien yang telah dikarantina selama 14 hari di tower 4 RSDC Wisma Atlet untuk terus mengecek kondisi kesehatan.

Jika gejala mirip Covid-19 kembali muncul, segera untuk melaporkan kepada puskesmas terdekat.

Baca Juga: Varian Baru Omicron Terdeteksi di Indonesia, Menkes Imbau Masyarakat tidak Khawatir

Terkait masuknya varian Omicron di Indonesia, ia mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik dan selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan.

“Saya meminta masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan. Segera lakukan vaksinasi. Kurangi mobilitas saat Natal dan Tahun baru,” kata Letnan Jenderal Suharyanto.***

 

Editor: Subair Pare

Sumber: Satgas Covid-19


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah